KUNINGAN (OKE)- Perayaan malam tahun baru di Kabupaten Kunigan dari tahun ke tahun tidak begitu ramai, terlebih dalam dua tahun ini dunia dilanda pendemi covid-19. Pada perayaan tahun 2023 pun warga yang keluar rumah tidak begitu banyak.
Kawasan Taman Kota dan Palutungan yang digadang-gadang padat merayap terlihat biasa-biasa saja, tidak seramai lebaran. Terlebih setelah ada larangan penggunaan kembanng api, malam tahun baru tidak beda dengan malam-malam sebelumnya.
Dari informasi yang dihimpun kawasan Taman Kota pada malam pergantian tahun baru tidak begitu membludak. begitu juga di kawasan Palutungan. Jalan sempat macet karena ada kendaraan warga di parkir di pinggir jalan.
"Tidak begitu ramai seperti tahun-tahun sebelumnya sebelum ada pendemi, hanya macet sebentar, itu juga karena ada mobil di parkir di jalan, intinya ramai lanacar," ujar Kang Wawan Kadus Malaraman Desa Cisantana Kecamatan Cigugur.
Faktor tidak ramainya perayaan tahun baru karena Pemkab Kuningan tidak mengadakan acara khusus. Begitu juga di hotel dan objek wisata, mereka hanya mengadakan live musik.
"Hanya ada live musik saja tidak ada apa-apa lagi," ujar GM Sangkan Park Cany Uli.
Sementara itu, dari beberapa warga yang dimintai komentar mengaku, sudah malas untuk merayakan pergantian tahun baru dengan cara keluar rumah. Selain dinilai sudah tidak jamannya juga kondisi tidak memungkinkan.
"Bukan karena sekarang masih pademi, seingat saya perayaan pergantian tahun baru di Kunigan sepi dalam beberapa tahun ini, bahkan ketika ada Pasband, Saint Loco pun terasa sepi, hambar, sehingga meniding di rumah saja," ujar Wawan kepada kuninganoke.com.(dhn/rdk)
Posting Komentar untuk "Perayaan Tahun Baru Sudah Tidak Istimewa Lagi Bagi Warga Kuningan"