KUNINGAN (OKE)- Musibah kebakaran bisa terjadi kapan saja sehingga semua harus mempersiapkan penanggulangan sejak dini, karena bencana tidak bisa diprediksi.
Kondisi ini pun dipahami oleh pihak RSUD Linggajati Kuningan. Mereka pada Sabtu (21/5/2022) melakukan pelatihan pencegahan, penyelamatan kebakaran dan tanggap darurat bahaya kebakaran. Total selama empat jam atau dari pukul 09.00-12.00 WIB. Adapun tujuan
Menurut Direktur RSUD Linggajati, dr H Edi Martono Mars adanya kegiatan ini memiliki tim solid di internal sehingga ketika terjadi kebakaran sudah paham apa yang harus dilakukan.
“Para karyawan harus saling menjaga dan bisa menyelamatkan pasien dan aset-aset yang dimiliki RS,” ujar dr Edi.
Terbentuknya tim juga bisa menjadi salah satu persyaratan agar RSUD Linggajati lolos akreditasi dari lulus madya menjadi lulus utama atau bahkan paripurna.
“Kami berharap Linggajati menjadi rule of model atau percontohan bagi RS lainnya, dengan di prosesnya Sertifikat Laik Fungsi ( SLF) sistem proteksi kebakaran untuk bangunan gedung, yang memang jarang dimiliki oleh rumah sakit lainnya di Kabupaten Kuningan,” jelas Edi lagi yang menyebutkan peserta yang mengikuti pelatihan adalah 80 orang.
Sementara itu, Kepala UPT Damkar Mh Khadafi Mufti, S.Pd, M.Si dalam penyampaian materi tentang standarisasi sistem proteksi kebakaran aktif yang pasif di lingkungan RS.
Kemudian, pengenalan sistem manajemen keselamatan kerja dan proses evakuasi /pertolongan pertama pada kecelakaan kebakaran, orang pingsan secara mandiri.
Selanjutnya pengenalan dasar cara evakuasi binatang berbahaya, salah satunya ular. Lalu, pengenalan dan penggunaan Sistem Proteksi kebakaran berupa APAR (Alat Pemadam Api Ringan) secara perseorangan dan kelompok.
“Pegawai juga diberikan kesempatan untuk menggunakan selang pemancar air dari kendaraan randis damkar dengan tekanan tinggi,” jelasnya.
Dari hasil pelatihan selama 4 jam, Khadafi bisa menyimpulkan untuk seluruh pegawai/staf Lingkungan RSUD Linggajati secara umum sudah menguasai tentang penggunaan Alat Pemadam Api Ringan.
Kemudian, mengetahui dan menguasai tehnik pertolongan pertama saat terjadi potensi bahaya kebakaran, melalui edukasi dan Pelatihan tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran dengan materi teori dan praktek lapangan oleh UPT Damkar.
“Sudah terbentuk Tim Keselamatan kerja (K3) di lingkungan kerja RSUD Linggajati dengan proses peningkatan alur yang lebih terintegrasi serta terstruktur,” ujarnya.
Terakhir supaya dilakukan evaluasi kegiatan melalui pelatihan secara internal tentang tanggap darurat menghadapi bahaya kebakaran secara terjadwal.(dhn/rdk)
Posting Komentar untuk "Pegawai RSUD Linggajati Dilatih Proses Pencegahan Kebakaran "