Loading...

100 Hari Kerja Bupati-Wabup Kuningan, Warga Soroti Maraknya Kasus Pencurian



KUNINGAN (OKE)- Pertanyaan kepada masyarakat yang disampaikan pada survei Jamparing Research mengenai  permasalahan apa saja yang belum di intervensi dengan baik oleh Bupati-Wakil Bupati Kuningan dalam 100 hari pertama? Ternyata jawabannya ada ada delapan masalah.

Menurut Juru Bicara Jamparing Research  Topic Offirtson MSi MPd berdasarkan data, sejumlah permasalahan penting dinilai belum diintervensi secara optimal oleh Bupati-Wakil Bupati Kuningan dalam 100 hari pertama masa kepemimpinan.  


"Permasalahan yang paling banyak disebut adalah sektor kepemudaan dan olahraga (82,2%), keamanan khususnya pencurian (81,3%), serta tunda bayar (80,3%)," ujar Opik.

Selain itu, pelayanan kesehatan (77,9%), penanggulangan kemiskinan (77,4%), dan keagamaan/pesantren (75,3 %) juga menjadi sorotan utama masyarakat. Sedangkan , sektor pariwisata (65,8%) dan pertanahan (52,8%) juga dinilai belum mendapat perhatian memadai. 

"Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan mendesak memperkuat intervensi kebijakan pada sektor-sektor yang menjadi prioritas kesejahteraan masyarakat," sebutnya.

Sekadar informasi, menurut Juru Bicara Jamparing Research  Topic Offirtson MSi MPd penelitian yang dilakukan Jamparing Research mencakup 8 ruang lingkup penelitian. 

Adapun kedelapan ruang lingkup penelitian adalah  Penilaian Masyarakat terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuningan dan Persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD.

Selanjutnya poin ketiga Persepsi masyarakat terkait keberhasilan capaian program 100 hari kerja Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kuningan. Lalu, penelitian ke empat  Persepsi masyarakat tentang kesesuaian kebijakan dengan kebutuhan publik.

Sementara untuk kelima adalah persepsi masyarakat terkait komunikasi dan tata kelola pemerintahan Kabupaten Kuningan. Sedangkan ke enam penilaian masyarakat terhadap kinerja TNI-Polri di Kabupaten Kuningan.

Untuk penelitian ke enam adalah persepsi masyarakat terkait sektor-sektor yang belum diintervensi dengan baik oleh Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kuningan dalam 100 hari kerjanya dan  terkahir analisis psikologis masyarakat terkait optimisme masa depan Kabupaten Kuningan

Untuk metode penelitiannya adalah  Survei dilaksanakan di 32 Kecamatan di Kabupaten Kuningan mulai dari tanggal 29-30 Mei 2025. Lalu, Metodologi yang digunakan adalah Multistage Random Sampling.

Jumlah Sampel adalah 1.000 responden yang dipilih secara acak bertingkat. Margin of error ± 3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan Desa/Kelurahan, Dusun/Blok, Rukun Warga, Rukun Tetangga (RT), Keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.

Untuk memilih distribusi sampel yang memadai, jumlah sampel tiap Kecamatan dan Desa ditentukan secara proporsional dan wawancara dilakukan secara tatap muka langsung menggunakan kuesioner oleh 100 surveyor yang disebar di 32 Kecamatan.

Kendali mutu dilakukan secara berlapis mulai dari proses rekruitmen dan pelatihan surveyor, pengumpulan data, spotcheck lapangan, hingga validasi dan verifikasi pasca pengumpulan data (call-back).(rdk)

  

Posting Komentar untuk "100 Hari Kerja Bupati-Wabup Kuningan, Warga Soroti Maraknya Kasus Pencurian "