KUNINGAN (OKE)- Warga satu desa di Kecamatan Japara tepatnya di Desa Singkup saat ini ini tengah dikerahkan untuk mencari keberadaan Uti Suheri (62). Pria berumur 62 itu menghilang sejak Sabtu pagi setelah pamit ke istri akan ke Blok Swah Kadi untuk membeli pisang.
Uti selama ini dikenal sebagai bandar pisang dan melinjo. Ia pamit ke istri Sabtu (2/7/2022) pukul 05.30 WIB, tapi hingga sore tidak kunjung pulang, padahal sebelum magrib biasanya sudah ada di rumah.
Hilangnya Uti pertama kali dilaporkan oleh istri kepada tetangga dan perangkat desa. Setelah itu dilakukan pencarian tapi nihil, pencarian kedua dilakukan pada Minggu pagi dengan jumlah warga yang lebih banyak atau satu desa.
"Iya menghilang, pamit ke istri mau ke sawah mau janjian membeli pisang. Pada saat pergi korban mengunakan koas abu-abu ada tulisan lancord, celana panjang warna biru dongker garis-garis," ujar Camat Japara Iman Firmansyah SSTP, Minggu pagi.
Diterangkan, pencarian dibagi 5 tim yakni kades, perangkat desa, Kasi Trantib Kecamatan Japara, Babinsa dan Babinkamtibmas beserta masyarakat. Semoga rombangan berhasil menemukan Uti.
"Kami tidak berpikir ada hal gaib, saat ini lebih fokus ke pencarian dan berharap ditemukan. Untuk laporan kehilangan sudah dilaporkan ke Polsek," ujar mantan Sekamat Pancalang ini.
Sekadar informasi warga yang tiba-tiba menghilang di wilayah Japara terbilang sering. Dulu tahun 2004 warga Garatengah dikabarkan menghilang. Diduga dibawa oleh kalongwewe.(dghn/rdk)
Telah hilang warga masyarakat dgn data sbb :
Nama : UTI SUHERI
Umur : 62 tahun
Warna baju : kaos abu -abu ada tulisan lancord
Celana : panjang warna biru dongker garis - garis
Kronologi hilang : pergi dari rumah pukul 05:30 wib tanggal 2 juli 2022 informasi tujuan blok sawah kardi desa singkup kec. Japara kab. Kuningan.
Sampai sekarang belum pulang & masih proses Pencarian (dibagi 5 tim) yg dilakukan oleh kades bserta perangkat desa, kasi trantib kecamatan japara, babinsa & babinkamtibmas beserta warga masyarakat.
Posting Komentar untuk "Uti Menghilang, Warga Satu Desa Dikerahkan Mencari"