Loading...

Bupati Lepas Tim Ekpedisi Batu Naga


KUNINGAN- Bupati Kuningan H Aang Hamid Suganda melepas 30 orang yang akan melakukan ekspedisi batu naga ke Kecamatan Karangkancana. Kegiatan ini merupakan kegiatan menelusuri nilai-nila budaya dan sejarah di daerah perbatasan.

 Kebetulan letak batu naga yang akan diteliti berada di Dusun Banjaran Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana berbatasan dengan daerah Propinsi Jateng. Kegiatan ini akan dilakukan selama dua hari yakni Jumat-Sabtu (29-30/11).

 “Saya menyambut positif kegiatan ini karena merupakan bagian dari kerjasama antar daerah perbatasan yang digagas dalam  Kunci Bersama (Kuningan, Cilacap, Cirebon, Ciamis, Brebes, Banjar, dan Majalengka),” jelas Aang, dalam sambutan di Gedung Mayang katering, Jumat sore (29/11).

 Sementara itu Ketua Bappeda Drs Dian Rahmat Yanuar mengatakan, usai kegiatan ekspedisi ini akan dilanjutkan dengan kegiatan sarasehan budaya dan sejarah perbatasan. Kegiatan tersebut akan dilakukan pada tanggal 30 Nopember di Aula Bappeda Kuningan dengan jumlah peserta 50 orang.

 Kegiatan tidak sampai disana lanjut Dian, tapi dilanjutkan dengan penelitian sejarah dan budaya megalitik di lereng gunung Ciremai. Hal ini dilakukan karena banyak potensi megalitik yang belum terungkap.   

 Terpisah, Ketua Tim Ekspedisi Ali Muhtar menyebutkan, selain tiga orang dari tim Universitas Indonesia, rombongan juga ditambah dari Bappeda dan Disparpud Kuningan lima orang. Kemudian dua orang dari BPBD Kuningan dan 10 orang wartawan dari berbagi media.

 “Ekspedisi ini untuk menggali informasi mengenai keberadaan batu naga. Sebab, batu yang diduga peninggalan jaman megalitik ini merupakan batu yang unik dan satu-satu motif yang ada di palau jawa,” ujar pengajar UI yang juga Ketua Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) kepada waratwan.

 Dikatakan, unik karena ada motif ukiran pada batu  terutama gambar naga, harimau ataupun hewan berkaki empat. Ini yang ia baru temukan pada batu zaman megalitik. Padahal, selama ini ia sudah menemukan banyak batu sejenis namun batu naga ini yang paling penasaran makanya ingin diteliti.

 Ali menyebutkan, awal mula melakukan ekspedisi ini karena ada laporan dari warga terkait adanya dua batu besar yang menyurapi pintu gerbang. Ternyata setelah diteliti banyak batu lain disekitar yang juga memimiliki simbol-simbol khusus.

Ia sendiri belum bisa memastikan apa dua batu yang menyerupai pintu gerbang itu merupakan pintu masuk ke sebuah kerajaan di zaman lampau atau ada yang lain. Ia berharapa dengan adanya ekspedisi minimal bisa tergali meski hanya sedikit.

 “Rencana setelah penelitian akan dilakukan penggalian karena setelah dilihat dibawah batu itu ada lagi batu lain sehingga penelitian akan panjang,” jelasnya.

 Menurut dia, apabila sudah diketahui mengenai asal muasal batu ini akan memperkaya khazanah budaya di Indonesia. Dan yang pasti akan lebih mempertegas bahwa Kuningan merupakan daerah yang dihuni oleh manusia prasejarah.

 Ditanya mengenai hubungan dengan situs di Gunung Padang Kabupaten Cianjur? Ali menyebutkan, masih ada kaitannya karena masih merupakan peninggalan zaman megalitik.

Dari informasi yang ia himpun ternyata batu ini dulu oleh warga sekitar banyak dijadikan tempat pesugihan. Mengenai apakah batu yang ada disana orisnil atau banyak yang menjamah belum bisa diterangkan karena pihaknya belum secara detail meniliti ketika dua kali datang kesana.(mus)     

 

 

Posting Komentar untuk "Bupati Lepas Tim Ekpedisi Batu Naga"