Pemdes Cihaur Berhentikan Ketua dan Pengurus Karang Taruna, Irwan: Kami Kecewa dan Ini Keputusan Sepihak!

KUNINGAN (OKE)-Tanpa hujan tanpa angin Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Pemdes Cihaur Kecamatan tiba-tiba memberhentikan ketua dan pengurus karang taruna di desa tersebut. Sontak saja keputusan ini membuat pihak KT kaget buka kepalag.

Keputusan sepihak yang diambil oleh Kasie Ekbang yang bernama Murni Asih terkait pemberhentian Ketua beserta jajaran pengurus Karang Taruna periode 2023-2028 terus menuai kontroversi.

Hal ini karena selama masa kepemimpinan sejak 2023 hingga 2025, beberapa upaya dan kegiatan telah dilakukan baik secara mandiri maupun dengan bantuan dari desa, meskipun belum dapat dijalankan secara masif karena membutuhkan koordinasi dengan beberapa tokoh dan pemuda.

Ketua Karang Taruna Irwan Setiawan menyampaikan kekecewaannya karena selama ini telah berupaya menjalankan program kepemudaan dengan segala keterbatasan yang ada.

"Kami telah ikhtiar melakukan beberapa kegiatan, baik dengan sumber daya sendiri maupun dengan dukungan dari desa. Namun, karena beberapa hal, program-program ini memang perlu koordinasi yang lebih luas agar bisa menjangkau semua dusun," ungkapnya, Senin (10/2/2025).

Dikatakan, semakin disayangkan, keputusan pemberhentian ini diambil tanpa ada komunikasi terlebih dahulu dengan Ketua Karang Taruna. Tidak ada pemberitahuan resmi melalui telepon atau WhatsApp dari Kasie Ekbang sebelum informasi ini menyebar luas di masyarakat. Hal ini menjadi salah satu poin kontroversial yang menuai banyak kritik dari berbagai pihak.

"Saya sebagai Ketua Karang Taruna merasa sangat kecewa. Informasi ini sudah beredar sebelum tanggal 10 Februari 2025 tanpa sepengetahuan saya, dan saya baru mengetahui hari ini. Seharusnya ada komunikasi dan koordinasi terlebih dahulu sebelum keputusan sebesar ini diambil," ujarnya dengan nada kecewa.

Keputusan yang dinilai mendadak ini kata dia, memunculkan berbagai pertanyaan dari masyarakat dan anggota Karang Taruna. Mereka berharap ada klarifikasi dari Kasie Ekbang mengenai alasan dan mekanisme pemberhentian ini.

Selain itu, mereka juga meminta agar kebijakan yang diambil ke depan lebih mengedepankan komunikasi dan musyawarah agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan pemuda dan masyarakat.

Hingga Senin malam belum ada pernyataan resmi dari Kasie Ekbang terkait kontroversi ini. Para anggota Karang Taruna dan masyarakat berharap ada kejelasan mengenai keputusan tersebut serta solusi terbaik untuk keberlangsungan organisasi kepemudaan di wilayah ini.(rdk)