Loading...

Hakim Garis Ditanduk, Final PP Cup Dihentikan, Wabup Edo Sempat Tersulut Emosi

 


KUNINGAN (OKE) -  Gelaran Final PP Cup yang mempertemukan Alsada FC dengan Bandit FC Selasa (22/3/2022) sore di Lapangan Kramatwangi Kecamatan Garawangi dihentikan oleh Ketua Panitia Ade Haryanto pada menit ke 13 babak kedua.

Hal ini setelah ada insiden Hakim Garis yang bernama Tito ditanduk oleh salah satu official dari Bandit FC.

Tindakan tegas oleh panitia diambil untuk mengantisipasi kerusuhan yang lebih besar lagi. Pasalnya, tensi pertandingan terus memanas.

Dengan dihentikan pertandingan maka Alsada ditetapkan  sebagai juara I. Mereka juga pada saat dihentikan sudah unggul 1-0 oleh gol Marcelo pada menit ke 32 babak 1.

Bandit FC selain harus kecewa karena gagal juara akibat ulah offcial, juga mereka didenda Rp8 juta.

Hal itu  karena sesuai kesepakatan pada saat ditandatangani  fakta integritas yakni tim yang rusuh didenda.

Sementara itu, sejak kickoff babak pertama dibunyikan oleh wasit Pele tensi langsung tinggi dan benturan keras kerap terjadi.

Kondisi semakin panas ketika teriakan pendukuang kedua tim ikut menjadi 'kompor'. 

Bahkan, protes dari kedua kubu terus mewarnai ditambah penonton ada yang masuk ke area pertandingan.

Ketua Panitia Ade melalui pengeras suara langsung  memanggil kedua manajer agar bisa menahan diri para pendukungnya.

Kalau masih melanggar  kata Ade pertandingan akan hentikan. Kemudian , laga dilanjutkan kembali.

Tapi lagi-lagi kericuhan antara pemain kembali terjadi. Bahkan HM Ridho Suganda yang juga Wabup Kuningan tampak tersulut emosi oleh ulah pemain Alsada nomor pungung 3.

Ia merasa rekannya dikasari sehingga ia mendekati pemain tersebut. Wasit pun langsung melerai.

Pasca insiden itu jual beli serangan tersaji, dengan mengandalkna kecepatan Roni , Nano,Jaka dan Deden, Bandit menggempur pertahanan Alsada yang digalang Jhon Darto Cs.

Tapi kokohnya pertahanan Alsada membuat serangan selalu kandas. Bahkan ada peluang dari tendangan bebas di Wabup Edo hanya melebar  disisi gawang Rizky.

Sementara itu Alsada juga tidak kalah hebatnya mereka juga  mengurung Bandit lewat Messi, Marcelo, Gugum, dan Tisna.

Alhasil usaha mereka berbuah gol pada menit ke 32. Akselerasi Messi di sayap kanan dihentikan  pemian Bandit.

Peluang melalui tendangan bebas itu  dimanfaatkan oleh elcapitano Marcelo. Tendangan bebasnnya meluncur mulus mengoyak jala Rio.

Gol ini disambut oleh pendukung Alsada sehingga skor 1-0. Tersulut dengan gol itu Nano semakin kesetanan menyerang  dari sayap kiri.

Tapi hingga babak pertama usai skor tidak berubah tetap 1-0. Penonton sendiri merasa terhibur dengan laga seru tersebut meski banyak 'bumbu' selama pertandingan.

Memasuki babak kedua banyak perubahan strategi oleh kedua tim sehingga laga semakin seru.

Mengetahui Roni dan Nano menjadi nyawa dari Bandit, pemain Alsada menempel ketat mereka dan tidak jarang  pelanggran keras terjadi.

Roni sempat terkapar dan ditandu keluar lapangan. Begitu juga Nano yang yang sempat kesakitan setelah dilanggar di depan bench pemain Alsada.

Buntut dari pelanggaran keras itu yang membuat offcial Bandit murka. Mereka meneriaki wasit dan AW agar bertindak adil karena sudah tiga kali mereka merasa dirugikan.

Tiba-tiba pada menit ke 13 Hakim Garis Tito meringis dan masuk ke lapangan. Ia mengaku ada yang menanduk dari belakang dan itu dilakukan dari tim Bandit.

Kontan wasit menghentikan pertandingan dan akan memberikan kartu  kepada Offcial Tim Bandit.

Kejadian ini membuat kericuhan dan penonton pun berteriak  kampungan. Ketua Panitia Ade juga tampak murka.

Ia langsung mengambil mick dan memutuskan laga dihentikan. Keputusannya adalah  Alsada juara.


Pada kondisi panas Manajer Alsada  Kukuy sempat  sepakat menawarkan juara bersama demi kebaikan  bersama, tapi keputusaan panitia tidak bisa diganggu gugat.

"Kalau wasit tadinya mau melanjutkan laga. Kami akan memberi kartu kepada offcial tim yang menanduk AW,' ujar Tatang Perangkat Pertandingan.

Tapi ternyata  lanjut Tatang, panitia memberhentikan pertandingam tersebut dengan alasan sudah melanggar kesepakatan yang disepakti pada saat pendaftaran.

Sementara itu, para penonton kecewa dengan dihentikanya laga. Mereka mengaku jauh-jauh datang ternyata final hanya sampai menit ke 13 babak kedua.

"Meski sudah ada yang unggul tapi karena masih ada waktu berbagai kemungkinan bisa terjadi," ujar Dede salah seorang penonton.(dhn/rdk)




1 komentar untuk "Hakim Garis Ditanduk, Final PP Cup Dihentikan, Wabup Edo Sempat Tersulut Emosi"

Unknown 22 Maret 2022 pukul 21.30 Hapus Komentar
Pantes teu maju maju sepakbola Kng teh. Kamana atuh meni rariweh