KUNINGAN (OKE)- Pasca melakukan aksi demo dengan cara mendatangi Kantor Bupati Kuningan pada Selasa (28/5/2024) pagi, ternyata nasib PKL eks Siliwangi tidak membaik. Usaha mereka semakin sepi.
Hal ini membuat mereka frustasi karena kebutuhan semakin meningkat. Sedangkan pendapatan tidak ada. Buntut dari kejadian ini mereka kembali mengadu ke Ketua DPRD Kuningan Selasa (11/6/2024).
Ratusan pedagang eks Siliwangi itu memilih tidak berjualan dan datang ke gedung DPRD. Mereka ingin jeritan PKL di dengar oleh wakil rakyat dan dicarikan solusi agar usaha kembali ramai sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup.
"Waktu berjualan di pinggir Toko Karmina saya selalu mendapatkan uang pak, kalau pas dipindah boro-boro. Dengan sepi barang dagangan kami busuk dan tidak bisa diretur," ujar Eti pedagang jeruk asal Kelurahan Windusangkahan, Selasa (11/6/2024).
Bukan hanya Eti, tapi pedagang lainya pun bergantian menerangkan usahanya sepi. Bahkan, mereka sudah bingung harus kemana lagi mengadu karena selama ini menggemukan kondisi ini kepada pemerintah tapi belum ada hasil yang maksimal.
"Kalau kondisi ini terus seperti ini, kami bisa murtad pak. Karena memang usaha sangat sepi," timpal pedagang lainnya.
Sementara, PKL yang lain mengatakan, sambil berurai air mata, kondisi membuatnya sedih dan tidak berdaya.
"Saya mencoba bertahan tapi kondisi sepi. Apa saya harus jadi maling pak?" ujar PKL yang berada di lantai atas ruang rapat.
Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy langsung menjawab. "Jangan atuh karena bukan solusi".
Sementara Sari pedagang kopi yang semula berjualan cilok mengaku ketika ia berinovasi jualan keliling justru dikejar-kejar Satpol PP Kuningan.
"Saya tau pak melanggar tapi saya butuh uang biaya bayar sekolah. Sehari kadang hanya dapat Rp15 ribu dan tidak dapat uang sama sekali," ujar Sari sambil menangis.
Pada kesempatan itu, pedagang juga ada yang menyoroti masalah pemasangan lampu hias disepanjang jalan di kawasan pertokoan Siliwangi.
"Kami butuh makan bukan lampu hias," ujar PKL lainnya.
Sebelumnya ,eks PKL Siliwangi yang direlokasi ke eks SDN 17 Kuningan atu sekarang disebut Puspa Siliwangi, melakukan aksi demi ke Pendopo Kuningan pada Selasa (28/5/2024) pagi.
Ratusan massa itu meminta kepada pemerintah agar mereka dikembalikan ke tempat semula yakni pertokoan Siliwangi. Hal ini karena usaha mereka di lokasi baru sepi pembeli.
https://www.kuninganoke.com/2015/01/sebut-setor-ke-satpol-pp-pedagang.html
Akibat sepi pembeli ratusan PKL mengalami kerugian karena barang dagang banyak dibuang sedangkan modal habis. Mereka berharap dengan aksi ini pemerintaha memahami penderitaan karena tidak ada mata pencaharian lain selain menjadi pedagang.
Dalam menyampaikan orasi mereka sambil duduk di pendopo. Aksi ini mengingatkan pada aksi serupa pada Rabu tanggal 28 Januari 2015. Bedanya waktu itu merek pada Selasa mendatangi Gedung DRPD Kuningan.
Pada aksi demo Selasa mereka tidak membawa gerobak seperti tahun 2015. Mereka berharap ada solusi terbaik mengatasi masalah ini.
https://www.kuninganoke.com/2015/01/datangi-gedung-dprd-pkl-menangis-mereka.html
Meski digeruduk oleh PKL, namun Pemkab Kuningan yang diwakili oleh Asda 2 Setda Kuningan H Deden Kuniawan tidak menggubris permintaan PKL. Justru Pemkab Kuningan akan melakukan berbagai upaya agar kawasan Puspa Pelangi ramai seperti halnya di Pertokoan Siliwangi.
"Kami akan berupaya melakukan yang terbaik agar kawasan Puspa Pelang ramai. Caranya adalah akan menghadirkan SIM Keliling, layanan Pajak seperti Samsat Kelilng dan kegiatan positif lainnya," ujarnya.
Kendati mendapati janji dari Pemkab Kuningan, namun PKL tidak menggubris. Mereka mengingkan kembali ke tempat lama karena kalau terlalu lama usahanya bisa gulung tikar.(rdk)
Posting Komentar untuk "Curhat ke Ketua DPRD Kuningan, PKL: Piraku Abdi Kudu Murtad, Kudu Jadi Maling Pak? Pedagang Tidak Butuh Lampu Hias "