Loading...

Di Daerah Lain Beli Gas Antre, Kenapa di Kuningan Adem Ayem? Ini Penyebabnya


Foto Dokumen Kuninganoke
KUNINGAN (OKE)- Menyusul aturan pengecer tidak boleh menjual gas melon atau gas 3Kg oleh pemerintah. Dampaknya adalah antrean panjang di pangkalan. Hal ini terjadi  di beberapa daerah dan mengundang keprihatinan.

Bagaimana dengan di Kabupaten Kuningan? Ternyata di kota kuda warga masyarakat tidak terlalu panik sehingga tidak terjadi antrean panjang. Mereka seperti biasa membeli sesuai kebutuhan.

"Di Kuningan tidak seperti di daerah lain ada panic buying. Karena memang tiap pangkalan sudah mempunyai langganan dan kuota tidak ada pengurangan," ujar Nano Muljono pemilik pangkalan di blok Kamukten Kelurahan Cigadung Kecamatan Cigugur, Selasa (4/2/2025) menjawab pertanyaan kuninganoke.com.

Diterangkan di pangkalannya pun tidak ada antrean karena jadwal pengiriman ke pelanggan sesuai dengan jadwal yakni Senin, Rabu dan Sabtu. Total tabung gas yang dipasok ke pangkalannya adalah 680.

"Insya Allah selama pasokan tidak di kurangi di Kuningan tidak akan terjadi antrean panjang. Warga sudah cerdas, karena kalau terjadi panic buying maka akan seperti di tempat lain," jelasnya.

Mengenai aturan pengecer tidak boleh menjual, Nano yakin nanti juga akan kembali ke semula karena aturan di Indonesia bisa direvisi. Yang terpenting warga jangan panik.

Sementara itu, banyak pengecer dan juga konsumen yang mengecam tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dengan aturan baru. Sebab, hal itu dinilai blunder dan membuat kekaduhan.

"Bagi warga mah bukan hanya murah tapi mudah. Buat apa beli murah tapi harus antre. Habis waktu di untuk antre. Ingat pengecer tidak mengambil untung puluhan ribu paling besar juga Rp4 ribu per tabung iu juga sebagai pengganti ongkos angkut," ujar Unah salah seorang konsumen.(rdk)  

   

 

Posting Komentar untuk "Di Daerah Lain Beli Gas Antre, Kenapa di Kuningan Adem Ayem? Ini Penyebabnya"