Rakor ini dihadiri pula oleh Wakil Bupati Kuningan, Forkopimda, Ketua DPRD, Kajari, Ketua PN, Dandim 0615, Kapolres Kuningan Ketua Satgas MBG, Kepala Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) se-Kabupaten Kuningan, serta para pengelola dapur MBG.
Dalam arahannya, Bupati Dian menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mendukung MBG. Ia menegaskan bahwa program ini adalah amanah besar yang tidak boleh dipandang sebagai formalitas, melainkan komitmen moral.
“Hari ini kita ingin membuat komitmen bersama, bahwa MBG adalah program mulia dan harus kita amankan bersama. Jangan sampai program sebesar ini terjebak hanya pada administrasi dan profit semata. Program ini untuk anak-anak kita, masa depan kita, dan masa depan bangsa. Jika gizinya terjamin, maka kecerdasannya terjaga, dan bila kecerdasannya terjaga, maka peradaban akan melesat,” ungkap Bupati penuh semangat.
Bupati juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kasus keracunan makanan. Ia menginstruksikan Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar rutin memantau dapur MBG, termasuk mengecek kelayakan higienitas, ventilasi, dan penyimpanan bahan pangan. “Saya tidak ingin mendengar ada anak Kuningan yang jatuh sakit hanya karena kita lalai menjaga kualitas makanan. Ingat, MBG bukan hanya soal perut kenyang, tapi soal hidup sehat dan masa depan cerah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan agar kepala SPPG, korcam, dan korkab meningkatkan koordinasi dan melaporkan perkembangan secara berkala. Masukan masyarakat melalui media sosial, menurutnya, harus ditindaklanjuti cepat dan terbuka.
Lebih jauh, Bupati mengingatkan agar program MBG memberikan dampak nyata bagi ekonomi rakyat. “Gunakan bahan pangan dari petani, pasar lokal, dan UMKM sekitar. Perputaran anggaran MBG mencapai puluhan miliar, jangan sampai uang itu keluar dari desa-desa kita. Setiap rupiah MBG harus menjadi denyut nadi ekonomi Kuningan. Dari dapur MBG harus lahir kesejahteraan, bukan sekadar laporan,” tegasnya.
Selain itu, ia meminta agar kualitas menu tetap diperhatikan. Walau sederhana, makanan harus bisa diterima anak-anak dan memenuhi standar gizi. “Jangan sampai anak menolak makan karena menu yang tidak sesuai. MBG harus menjadi program yang membahagiakan anak-anak kita, bukan membebani mereka,” ujar Bupati.
Terkait pengawasan, Bupati menyebut adanya layanan aduan MBG bersifat nasional. Namun Kuningan juga mengambil langkah proaktif dengan membuka layanan pusat pengaduan khusus Kabupaten Kuningan. “Dengan layanan pengaduan ini, setiap masukan, saran, maupun aduan masyarakat bisa segera ditindaklanjuti cepat dan transparan. Program sebesar ini hanya akan berhasil bila rakyat ikut mengawasi, dan pemerintah responsif mendengarkan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas MBG Kabupaten Kuningan sekaligus Pj. Sekda, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si., menegaskan langkah-langkah teknis yang sudah disiapkan. Mulai dari kewajiban dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sesuai standar Jasa Boga Golongan B, percepatan pelatihan keamanan pangan bagi penjamah, hingga pembentukan Tim Gerak Cepat (TGC) untuk penanggulangan kasus luar biasa (KLB) keracunan pangan. “Program MBG ini harus dijalankan dengan disiplin, transparan, dan profesional. Kita tidak boleh main-main dengan masa depan generasi,” ungkapnya.
Dari unsur Forkopimda, Ketua DPRD menegaskan komitmen legislatif untuk mengawal jalannya program, sementara Kepala Kejari Kuningan, Ikhwanul Ridwan Saragih, S.H., mengingatkan pentingnya pengelolaan dana secara benar dan bertanggung jawab. “Program ini adalah amanah besar untuk masa depan anak-anak kita. Mari kita kelola dengan penuh integritas sesuai aturan yang berlaku, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Saya ingin kita semua berjalan di jalur yang benar, sehingga tidak ada persoalan hukum dan program ini bisa menjadi kebanggaan bersama,” pesannya dengan penuh kehangatan.
Rakor ditutup dengan penegasan Bupati Dian bahwa MBG adalah bagian dari visi besar Kuningan MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh). “Hari ini kita rapat bukan sekadar membahas dapur, bahan, atau menu. Kita sedang membicarakan masa depan bangsa. Anak-anak Kuningan adalah cahaya peradaban. Dan tugas kita adalah memastikan mereka tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Itulah arti sebenarnya dari Makan Bergizi Gratis,” pungkasnya.
Posting Komentar untuk "Bupati Kuningan Sebut MBG Program Mulia dan Harus Diamankan Bersama "