KUNINGAN (OKE)-Dinas Ketahanan Pangan dan Pangan Kabupaten Kuningan terus gencarkan Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman/Tumbuhan atau Gerdal OPT. Pada Kamis (30/1/2025) Gerdal dilakukan di lahan seluas 48 Ha.
Lahan itu berada di Desa Wanasaraya Kecamatan Kalimanggis yang dikelola Poktan Rukun Tani III seluas 20 Ha. Lalu, Poktan Karya Mandiri Desa Mandapajaya Kecamatan Cilebak 20 Ha dan terakhir Poktan Mobar Hidup Desa Sukadana Kecamatan Cibeuerum 8 Ha.
Kadiskatan Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi yang hadir secara langsung di Desa Wanasaraya mengungkapkan, Gerdal OPT tersebut bertujuan untuk mengendalikan hama dan penyakit OPT yang berpotensi merusak tanaman dan mengancam produksi dan produktivitas pertanian.
“Diskatan Kuningan sejak awal tahun 2025 ini, gencar melaksanakan Gerdal OPT dan sampai hari ini sudah dilaksanakan sebanyak 25 kali Gerdal OPT," sebutnya.
Hal tersebut berdasarkan hasil pantauan dan pengamatan dari Petugas POPT dan laporan dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Jawa Barat yang rutin memberikan informasi serangan hama penyakit yang harus kita antisipasi.
"Kami berharap agar organisme pengganggu tanaman bisa dikendalikan supaya kita dapat meningkatkan produksi dan produktivitas. Dan melalui kegiatan ini diharapkan agar hasil panen melimpah ruah, terbebas dari hama penyakit," tambahnya.
Wahyu menyampaikan bahwa pengendalian OPT dilakukan secara terpadu dengan melibatkan Brigade Proteksi Tanaman, para penyuluh pertanian, Petugas POPT dan petani.
“Kami berkomitmen untuk membantu petani dalam mengatasi serangan hama dan penyakit agar produksi pertanian tetap optimal dan mendukung ketahanan pangan daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, gerakan pengendalian yang dilakukan di Desa Wanasaraya ini mencakup berbagai metode pengendalian, seperti penggunaan agen hayati, penyemprotan pestisida yang ramah lingkungan, serta pemberdayaan petani dalam menerapkan teknik budidaya yang dapat mengurangi risiko serangan hama.
Beberapa jenis OPT yang menjadi fokus pengendalian di antaranya penyakit : BLB/Kresek, Blas dan hama berupa Penggerek Batang (Sundep/Beluk), Wereng Coklat & Wereng Hijau (Tungro), Tikus, & Hama Putih Palsu (HPP) dan ulat grayak.
“Untuk hari ini di Wanasaraya, dilakukan pengendalian OPT BLB (Bacterial Leaf Blight) yakni gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) yang menyebabkan penyakit blas dan kresek pada tanaman padi," sebutnya.
Dikatakan, penyakit kresek disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae yang menyerang daun padi. Penyakit ini berawal dari genangan air yang menyebabkan tanah tidak sehat dan mudah terinfeksi jamur dan bakteri. Kemudian daun padi yang terserang akan terlihat kuning dan lama-kelamaan akan mati. Dan untuk pengendalian dilakukan sejak awal, terutama pada musim hujan seperti saat ini” jelasnya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan berharap gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran petani dalam melakukan pengendalian hama secara tepat guna, sehingga produktivitas pertanian di daerah ini tetap terjaga. (rdk)
Posting Komentar untuk "Diskatan Gencar Gerdal OPT, Terbaru di Lahan 48 Ha, Total Sudah 25 Kali di Kabupaten Kuningan Selama Sebulan "