Loading...

Ini Desain Logo Hari Jadi Kuningan Dari Tahun 2016-2025, Kira-kira Mana yang Paling Keren?


KUNINGAN OKE-Pemkab Kuningan setiap tahun selalu meluncurkan Logo Hari Jadi Kuningan. Pada tulisan kali in kuninganoke.com akan mengulas logo tersebut terutama dari tahun 2016  atau Harjad ke-518 hingga Harjad ke-527 tahun 2025.

Logo-logo tersebut ada yang diperlombakan, juga ada yang ditunjuk oleh Pemkab Kuningan. Uniknya dari sejak 2016 hingga 2023 warna merah selalu muncul, bahkan terbilang dominan. Khusus tahun 2024 hanya satu warna yakni hijau, kala itu Kuningan dipimpin oleh seorang Pj atau penjabat bupati. 

Berikut logo dari tahun 2016-2025. Menurut pembaca mana yang paling bagus desainnya.  


Logo Tahun 2016


Logo Hari Jadi Kuningan tahun 2016 atau Hari Jadi ke-519 terbilang simple, dimana warna dasar putih dengan gambar kepala kuda. Ada 5  warna dominan yakni hijau,  putih, hijau tua, hitam dan merah.


Logo Tahun 2017


Desain Logo Hari Jadi ke-520, logo Harjad ke-519  Kuningan pun diperlombakan secara terbuka untuk warga Kuningan. Hasilnya yang menang adalah gambar kuda dengan angka 519. Sedangkan warna yang digunakan putih, merah, biru, kuning



Logo Tahun 2018

Seperti pembuatan desain Logo Hari Jadi ke-521, logo Harjad ke-520  Kuningan pun diperlombakan secara terbuka untuk warga Kuningan. Dari 60  peserta  yang mendaftar panitia memilih tiga desain.

Kala itu  dewan juri yang terdiri dari Jojo Hamzah HS (Ketua merangkap anggota), H. Wawan Hermawan (Anggota), dan Drs. Dodo Suwondo,M.Si (Anggota), maka terpilih 3 desain sebagai pemenang lomba.

Ketiga pemenang tersebut yaitu, Juara 1 dimenangkan oleh Yuri Dewa Ratna Ningrum, Juara 2 dimenangkan oleh Yuandira Dwi Hesti, S.Pd, dan Juara 3 dimenangkan oleh Hedi Kusuma Prihadi.

Konsepnya sangat sederhana warna dasar merah dan putih dengan koda dan angka 520.

Logo tahun 2019

Logo Hari Jadi ke-521 Kuningan diperlombakan secara terbuka untuk warga Kuningan. Dari jumlah yang mendaftar panitia memilih tiga desain. Sedangkan yang juaranya adalah Gilang Adi Pamungkas. 


Logo 2019 dengan tampilan warna merah dengan gambar kuda dan gunung ciremai. Sedangkan tulisannya adalah Kuningan Maju sesuai dengan Visi Kuningan yakni Kuningan Maju


Juara 1, Nomor Lomba : 35, Atas nama : Gilang Adi Pamungkas,
Juara 2, Nomor Lomba : 53, Atas nama : Rizky Muhammad Agung,
Juara 3, Nomor Lomba : 33, Atas nama : Iwan Setiawan.


Logo Tahun 2020


Logo Hari Jadi ke-522 Kuningan didesain oleh Donis Kadarisman SE. Ia merupakan Kasubag di bagian Prokompim Setda Kuningan. Menurutnya desain logo ini hanya dibuat sekitar 10 menit.

Menurut Donis ada dua desan yang dibuat yang pertama satu tanpa bokor dan kedua ada gambar bokor. Ternyata Bupati Acep Menyukai yang ada bokornya.

Bokor kata Donis lambang Kuningan, terus juga ada unsur kujang merupakan senjata khas Jabar. Sedangkan tulisan 522 sebagai penanda Hari Jadi.

Untuk tema Donis menyebutkan, bersatu melangkah maju, bersama sama pemerintah dan masyarakat mewujudkan Kuningan  Maju sesuai dengan visi Kuningan  Maju.

Donis yang kemarin terkena mutasi mengaku,  logo ini juga sebagai kenang-kenangan ketika ia bekerja di Diskominfo. Kebetulan Kepala Dinas Kominfo Drs Teddy Suminar pensiun.

“Ketika ditanya bangga atau tidak,  tentu bangga sekali karena bisa memberikan sumbangsih kepada Kuningan,” ujarnya ketika ditanya bagaimana perasaan logonya terpilih


Logo Tahun 2021 

Logo Hari Jadi Kuningan ke-523 menurut Kadiskominfo Wahyu Hidayah menggunakan grafis angka 523 yang menunjukan peringatan ke-52 Kuningan. Pada logi ditampilkan juga air yang menggambarkan Kuningan sebagai daerah yang menjadi sumber air bagi masyarakat dan bukan hanya dinikmati Kuningan tapi juga daerah lain di wilayah 3 Cirebon

Sementara grafis ikan sebagai gambaran akan kesuburan pangan dan pertanian di Kabupaten Kuningan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat

Tema Harjad 2021 adalah Kuningan Maju, Kuningan Tumbuh. Menyelaraskan tema kemerdekaan RI yakni Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.


Logo Tahun 2022


Untuk tahun 2022 logo yang  dibuat simple tapi tetap modis.  Konsep Logo Hari Jadi ke-524 Kuningan ini dibuat secara simpel namun modern. Mencerminkan bahwa Pemerintahan Kabupaten Kuningan sangat dinamis, konstruktif dan inovatif dalam pembangunan. 

Pandemi Covid-19 yang telah meluluhlantakan berbagai sendi kehidupan tidak membuat progress pembangunan berhenti secara total. Pemerintah terus berusaha mewujudkan pencapaian VISI dan MISI Kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul berbasis Desa).

Dengan bertepatannya Hari Jadi Kuningan ka-524 ini harus dijadikan sebagai momentum semangat terbarukan untuk percepatan pembangunan. Dan disisa perwujudan Kuningan Maju

Tahun 2023 yang tinggal menghitung waktu, Maka dengan itu dibuat tema (tagline) "Kuningan Maju Nyungsi Sajati".

FILOSOFI LOGO (UNSUR BENTUK DAN WARNA)

Kuda Jengke merupakan salah satu lambang ikon Kabupaten Kuningan. Dibuat sebagai latar belakang pada angka tahun 524 ini memiliki makna kuda yang kuat dan tangguh dalam mewujudkan VISI dan MISI Kuningan MAJU


Angka 524 merupakan angka tahun sejarah dari mulai lahirnya Kabupaten Kuningan hingga sekarang. Dibentuk dengan jelas dan sederhana dengan lengkungan disetiap angkanya memiliki makna bergerak dinamis dalam mewujudkan VISI dan MISI

Kuningan MAJU. Pada warna angka-angkanya bermakna; angka 5 (lima) berwarna hijau memiliki maknai AGAMIS, angka 2 (dua) berwarna merah memiliki makna

PINUNJUL, dan angka 4 memiliki arti MAKMUR.

Huruf Kuningan berwarna kuning emas dibuat sebagai penopang angka 524 ini memiliki makna Kokoh dalam mewujudkan VISI dan MISI Kuningan MAJU.

Dibawahnya tema (tagline) "Kuningan Maju Nyungsi Sajati" memiliki makna Kabupaten Kuningan bergerak dinamis untuk meraih cita-cita/visi Daerah, yaitu Makmur, Agamis, Pinunjul dalam spirit Santana, Basajan dan Santika.


Logo  Tahun 2023


Pada logo Hari Jadi ke-525 Kuningan dibuat secara simple dengan balutan etnik modern. Bokor Kuningan menjadi bentuk utama pembuatan logo yang diartikan sebagai lahirnya  Kuningan pada tanggal 1 September 1498.

Untuk Pendopo Kabupaten Kuningan diatas bokor melambangkan pusat pemerintahan yang harus di jaga marwahnya dan menjadi kebanggan masyarakat Kabupaten Kuningan.

Sementara Angka 525 membentuk bokor Kuningan dengan variasi bentuk Ikon Kabupaten Kuningan merupakan angka tahun sejarah dari mulai lahirnya Kabupaten Kuningan hingga sekarang.

Pada warna angka-angkanya bermakna : angka 5 (lima) berwarna hijau memiliki makna AGAMIS, angka 2 (Dua) berwarna merah memiliki makna PINUNJUL dan angka 5 (lima) berwarna biru memiliki makna MAKMUR.

Huruf Kuningan berwarna Kuning emas yang dibuat tegas dalam bentuk bokor melambangkan Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan optimal telah mewujudkan VISI dan MISI Kuningan MAJU (Makmur, Agamis, Pinunjul) Berbasis Desa.

Dengan bertepatannya Hari Jadi ke 525  Kuningan ini dijadikan sebagai momentum yang menggambarkan bahwa Visi Kuningan Maju dengan Jiwa nu SAJATI telah tercapai.

Hal ini bersamaan dengan berakhirnya Masa Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan Periode 2018-2023 ( H. Acep Purnama SH MH dan H. M. Ridho Suganda SH MSi)  maka dengan itu dibuat tema (tagline) “Kuningan Mungkas Udagan Nu Sajati”

(Mungkas = Mengakhiri, Udagan = Target, Sesuatu yang harus di capai).

 

Logo Tahun 2024

  

Untuk logo tahun 2024, pemerintah meluncurkan tagline Akur, Makmur, Ngawangun Kuningan. Tegline simple itu ditambah dengan huruf 526 dengan usur satu warna yakni hijau.

Apabila membandingkan dengan logo-logo sebelumnya tentu ini sangat simpel. Dan yang menjadi perhatian banyak pihak adalah hilangnya warna hijau, merah,kuning dan biru.

Setiap logo Harjad selalu ada warna tersebut terutama ketika bupatinya dijabat dari PDIP. Warna merah menyala sepertinya menjadi keharusan.

Dari informasi yang didapat oleh kuninganoke.com, Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat tidak ingin berafiliasi dengan warna partai. Meski hijau juga sama dengan warna beberapa partai di Indonesia.

Bukti lain Pj Bupati Kuningan Iip Hidajat tidak ingin berafiliasi dengan warna partai adalah cat stadion Mashud Wisnusaputra dan Gor Ewangga Kuningan yang semula merah dirubah menjadi abu dan oranye. 

Begitu juga warna kebesaran di even olahraga.Kontingen Kuningan memilih warna putih dan kuning di ajang Popwilda serta warna biru dongker dengan kombinasi kuning di ajang Porsenitas 2024. 

Sementara itu untuk makna dari Akur, Makmur, Ngawangun Kuningan adalah Akur adalah sifat saling bahu dan gotong royong dalam membangun Kabupaten Kuningan sehingga sehingga adanya kebersamaan antar berbagai element, mulai dari pemerintah, masyarakat, para pelaku usaha, mahasiswa, dan semua unsur lainnya untuk bersama-sama membangun Kuningan.

Sementara Makmur mengandung makna serba kecukupan, tidak kekurangan. Melalui peringatan Hari Jadi ke 526 Kabupaten Kuningan, diharapkan seluruh lapisan masyarakat dapat mengobarkan semangat untuk bersama-sama bergerak menuju kesejahteraan. Masyarakatnya berkecukupan dan mempunyai kepuasan dengan tingkat hidupnya.

Adapun Filosofi Logo pada angka 5 melambangkan Kuda “Windu” (Simbol Ngawangun) dimana angka lima merupakan hasil adaptasi dari Kuda “Windu” yang bermakna kecepatan dalam berinovasi untuk membangun Kuningan. 

Tentunya dalam hal ini perlu kolaborasi yang maksimal antara pemerintah dengan seluruh masyarakat Kabupaten Kuningan dan stake holder terkait demi terwujudnya tujuan tersebut.

Sementara angka 2 dan 6 melambangkan Ciremai & Bokor Emas (Simbol Akur dan Makmur). Angka dua dan enam bersatu adalah makna dari sifat saling membahu serta gotong royong untuk kemakmuran bersama.

Adapun logo Peringatan Hari Jadi ke 526 Kabupaten Kuningan digagas oleh seorang pemuda asal Desa Tundagan, Kecamatan Hantara, bernama Fadlan Aulia. Fadlan juga merupakan juara pertama dari sayembara pembuatan logo “Kuningan Beu” yang diinisiasi oleh Disporapar Kabupaten Kuningan beberapa waktu lalu untuk memperkuat Kuningan sebagai destinasi wisata unggulan.

Logo Tahun 2025



Filosofi tagline :

"Kuningan Tandang Makalangan"

Makanya : 

Kuningan siap tampil di gelanggang, turun langsung dan berani bersaing dalam berbagai aspek pembangunan, baik dalam kebudayaan, ekonomi, pariwisata maupun sosial.

Makna  ini menekankan : 

-Kesiapan Kuningan menghadapi tantangan

-Kepercayaan diri untuk tampil dan bersaingan secara positif 

-Semangat berkompetisi yang sehat, dengan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Ungkapan ini juga punya aroma budaya Sunda tradisional, seperti dalam senin pencak silat, wayag golek, dan seni tradisi lainnya, dimana "Makalangan" menjadi simbol arena perjuangan, kehormatan, dan pembuktikan  diri.

Kuningan Tandang Makalangan merupakan ungkapan penuh semangat yang mengambarkan kesiapan, keberanian, kepercayaan diri Kabupaten Kuningan untuk tampil aktif dan bersaingan dalam berbagai "gelanggan" kehidupan, baik gelanggan pembangunan, budaya, ekonomi, pendidikan, maupun pariwisata. 


1.Tandang: siap bergerak, siap turun tangan

Kata "tandang" baghasa Sunda mengandung makna aktif, tanggap dan  berani turun tangan. Dalam konteks ini, Kuningan digambarkan sebagai daerah yang tidak pasif, tapi siap bergerak maju, tidak takut tantangan, dan memiliki semangat gotong royong dalam membangun.. Ini melambang tekad pemerintah dan masyarakat Kuningan untuk tidak hanya menunggu, tetapi memulai dan memimpin langkah-langkah pembangunan.

2.Makalangan: berani tampil, siap bersaing

"Makalangan" berasal dari kata kalangan (gelanggan), tempat bertnading atau menunjukan kemapuan, Dalam budaya Sunda "Makalangan" digunakan untuk mengambarkan seseorang atau kelompok yang tampil dengan kemapuan terbaiknya, siap diuji dalam kompetisi yang sehat dan terhormat. Filosofinya :siapa yang siap "makalangan" adalah mereka yang percaya diri, berilmu dan menjungjung nilai-nilai luhur.

Filosofi logo

-Menggambarkan seekor kuda berlari, melompat, dimana hewan kuda merupakan ciri khas dari Kabupaten Kuningan. Kuda berlari melambangkan kebebasan, kekuatan, semangat, dan kecepatan. Warna kuning secara umum melambangkan kebahagiaan, optimisme, keceriaan, dan kehangatan. Disamping itu pula warna kuning identik dengan warna pariwisata di Kabupaten Kuningan.

-Sementara 527 merupakan angka usia Kuningan, yang dikombinasikan dengan bentuk badan dan Kepala Kuda . Usia 527 terhitung dari tahun 1498-2025.

-Dua ikan melingkar merupakan ikan dewa sebagai salah satu ciri khas ikan yang ada di Kabupaten Kuningan. Ikan dewa ini bisa ditemui di beberapa tempat, diantaranya di obyek wisata Cibulan, Kolam Balong Ciguhgur dan wilayah lainnya. Untuk posisi melingkar/saling mengikuti mengartikan bahwa Kuningan tetap selalu kompak untuk bergerak, saling ketertarikan satu sama lain dan tidak bergerak sendiri. 

-Gelombang garis lekung mengartikan kecepatan gelombang garis angin, kecepatan objek, yang tentunya mengambarkan viri dan misi Kabupaten Kuningan saat ini yakni Kuningan Melesat. Warna biru navy atau biru tua melambangkan berbagai konsep seperti kekuatan, otoritas, ketenangan dan kepercayaan. Warna ini sering dikaitkan dengan stabilitas, keandalan dan kesan profesional.Dalam Psikologi warna biru navy bisa membangkitkan perasaan kebijaksanaan, kecerdasan dan bahkan sedikit melankolis.

-Menampilkan sign Kuningan yang merupakan nama Kabupaten Kuningan. Dengan posisi font italic menunjukan objek bergerak

-Sign angka 1498-2025 merupakan angka tahun lahirnya Kabupaten Kuningan dari tahun 1498 hingga tahun 2025 sekarang . Tandang makalangan merupakan  tagline di Hari Jadi ke-527 Kuniingan.







Posting Komentar untuk "Ini Desain Logo Hari Jadi Kuningan Dari Tahun 2016-2025, Kira-kira Mana yang Paling Keren?"