Loading...

Camat Japara Panen Perdana Padi Hasil Pupuk Organik Cair Dari Pengolahan Sampah

KUNINGAN (OKE)-  Senin (18/9/2023) merupakan hari yang paling bahagia bagi Camat Japara Iman Firmansyah SSTp. Pasalnya, impian panen padi yang menggunakan pupuk organik cair  dari hasil pengolahan sampah rumah tangga terwujud.

Sejak menjabat Camat di Japara pada April 2022, masalah sampah belum ada solusi. Dari 10 desa yang ada hanya ada beberapa desa yang sampah diangkut ke TPA Desa Ciniru Kecamatan Jalaksana. Sedangkan selebihnya belum dikelola dengan baik.

Berangkat dari permasalah itu, akhirnya tercetus ide ingin mengelola sampah menjadi barang berharga yang bisa dinikmati oleh petani dan pilihan itu adalah pupuk organik cair.

Kenapa harus pupuk? Karena selama ini para petani banyak bergantung ke pupuk kimia.

Bukanya hanya itu, pupuk ini lebih murah karena limbah sampah rumah tangga ada dimana-mana. Dan proses pembuatannya pun tidak ribet,selama petani ada kemauan pasti ada kemudahan. 

"Selain meminimalisir biaya produksi juga diharapkan dapat memulihkan kesuburan / unsur hara tanah," sebutnya.

Ditambah lagi masalah harga pupuk kimia yang cukup mahal dan stok yang berkurang,  sedangkan petani dituntut menghasilkan panen yang berlimpah, sehingga hal ini harus ada solusi dan ia yakin pupuk organik bisa menjadi jawaban.

Dikatakan, program, ini merupakan salah satu inovasi yang diangkat menjadi aksi perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Admimistrator (PKA). 

Lebih lanjut, di wilayah Japara kata Camat Iman, ada tiga desa yang menjadi contoh pengunaan pupuk organik cair yakni Desa Japara, Rajadanu dan Cirapen. Untuk yang dipanen pada Senin adalah di Desa Japara di lokasi milik Gapoktan Gemah Ripah II. 

"Alhamdulillah hasil panen cukup memuaskan. Untuk  varietas yang ditanam ada tiga jenis dan itu untuk perbandingan satu sama lain.  Seperti contoh  Sidenok , full organik terus, kimia + POC,  Jelita  , full organik, kimia + POC dan terakhir Merauke menggunakan kimia + POC," jelasnya.

Perbedaan penggunaan pupuk kimia dan  POC  yakni pupuk kimia diberikan dengan cara ditabur 2 kali dari awal tanam - panen, dan POC (Pupuk Organik Cair hasil pengolahan sampah organik) disemprotkan 6 kali dengan interval 1 minggu sekali selama masa vegetatif (umur 10-45 HST).

Dijelaskan, secara umum hasil panen padi yang diberikan pupuk kimia + POC menunjukan hasil yg bagus, pertumbuhan normal dan lebih kuat.

Kemudian, dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia antara 30- 50 %. Bahkan yang full organik pun hasilnya cukup seimbang dengan yg masih menggunakan pupuk kimia.

Lebih lanjut berdasarkan hasil ubinan 2,5x2,5 m pada tanaman yang menggunakan kimia+POC diperoleh hasil rata-rata ubinan 6,5 kg, setara dengan potensi hasil 7,8 ton Gabah Kering Giling (GKG), per hektar. Sedangkan  yang menggunakan full organik diperoleh hasil rata-rata 6,2 kg, setara  dengan potensi hasil  7,4 ton GKG per hektar.

Sementara itu, pengolahan sampah organik ini memanfaatkan Mikroba Pengurai Sampah (MPS) dari Kang Eem (Nurlaksana) Dari Desa Sumbakeling Kecamatan Pancalang yang merupakan Juara 1 lomba teknologi tepat guna tingkat Kabupaten  Kuningan tahun 2022

"Hasil pengolahan sampah organik menghasilkan  POC dan magot yang bisa dijadikan pakan ternak  serta pupuk kompos," tandasnya.

Ia berharap dengan suksesnya hasil panen menggunakan POC bisa menjadi salah satu  langkah untuk mengatasi permasalahan sampah dan  ketergantungan petani pada pupuk kimia yang lambat laun mengurangi kualitas unsur hara tanah. 

"Kedepannya bukan hanya 3 desa tapi 7 desa lainnya mengikuti jejak desa yang sudah menggunakan POC. Juga bukan hanya Gapoktan tapi warga lainnya dan tentunya bisa menciptakan  bank sampah," ujarnya lagi.

Sementara itu., pada saat panen perdana tampak hadir -Kepala UPTD Ketahanan Pangan dan  Pertanian Cipicung,  koordinator BPP Cipicung,. Lalu, Penyuluh Pertanian Lapangan Desa Japara dan  penyuluh pertanian lainya di wilayah BPP Cipicung, terakhir unsur pemerintah Desa Japara.

Sekadar informasi masalah sampah akan menjadi bom waktu karena sehari sampah yang dihasilkan oleh warga Kuningan adalah 400 ton. Menurut Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar, hanya sekitar 70 ton yang  bisa ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup.(rdk)


Posting Komentar untuk "Camat Japara Panen Perdana Padi Hasil Pupuk Organik Cair Dari Pengolahan Sampah "