Loading...

100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Kuningan Dinilai Warga, Hasilnya Masih Kalah Dari Pasangan Acep-Ridho





KUNINGAN (OKE)- 100 hari kerja pimpinan di suatu daerah menjadi tolak ukur keberhasilan awal dalam membangun wilayah tersebut. Hal ini pun berlaku dengan kepemimpinan Dian Rachmat Yanuar- Tuti Andriani di Kabupaten Kuningan.

Salah satu lembaga research yang independen di Kabupaten Kuningan adalah Jamparing Research. Mereka melakukan survei dan hasilnya disampaikan pada Sabtu 31 Mei 2025 atau tepat di 100 hari kerja Bupati dan Wabup Kuningan.

Survei yang dilakukan oleh Jamparing Research  dilakukan kepada  1.000 responden di 32 kecamatan. Adapun waktunya hanya dua hari yakni  28-29 Mei 2025.

Rapor 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Kuningan

Menurut   Juru Bicara  Jamparing Research  Topic Offirtson MSi MPd, berdasarkan hasil survei, secara umum publik Kabupaten Kuningan memberikan apresiasi terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati, meskipun masih terdapat berbagai aspek yang perlu ditingkatkan. 

"Rata-rata nilai kinerja Bupati adalah 7.9 (dari 10) atau 79,2% responden memberikan penilaian positif. Sementara itu, Wakil Bupati memperoleh median nilai 6 atau 63,8% responden memberikan penilaian positif. Hal ini menunjukkan adanya ruang perbaikan, khususnya dalam peran pendampingan dan pembagian tugas eksekutif.

"Dibanding dengan bupati dan wabup sebelumnya, Pak Dian dan Bu Tuti masih jauh dibawahnya. Sebab, Pak Acep mendapatkan presentase 82,7 persen," ujar Opik.

Pria yang juga menjabat  kepala MTs itu mengatakan, pada Pilkada pasangan Dian-Tuti  mendapatkan angka 38 persen dan ada sekitar 62 yang tidak memilih.  Namun, melihat hasil survei  pasangan Dirahmati bisa meraih lebih besar menunjukan bahwa warga terkesan dengan apa yang sudah dilakukannya.

Sekadar infomasi, penelitian yang dilakukan Jamparing Research mencakup 8 ruang lingkup penelitian. Adapun kedelapan ruang lingkup penelitian adalah  Penilaian Masyarakat terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuningan dan Persepsi masyarakat terhadap kinerja SKPD.

Selanjutnya poin ketiga Persepsi masyarakat terkait keberhasilan capaian program 100 hari kerja Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kuningan. Lalu, penelitian ke empat  Persepsi masyarakat tentang kesesuaian kebijakan dengan kebutuhan publik.

Sementara untuk kelima adalah persepsi masyarakat terkait komunikasi dan tata kelola pemerintahan Kabupaten Kuningan. Sedangkan ke enam penilaian masyarakat terhadap kinerja TNI-Polri di Kabupaten Kuningan.

Untuk peneletian ke enam adalah persepsi masyarakat terkait sektor-sektor yang belum diintervensi dengan baik oleh Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kuningan dalam 100 hari kerjanya dan  terkahir analisis psikologis masyarakat terkait optimisme masa depan Kabupaten Kuningan

Untuk metode penelitiannya adalah  Survei dilaksanakan di 32 Kecamatan di Kabupaten Kuningan mulai dari tanggal 29-30 Mei 2025. Lalu, Metodologi yang digunakan adalah Multistage Random Sampling.

Jumlah Sampel adalah 1.000 responden yang dipilih secara acak bertingkat. Margin of error ± 3% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden dipilih secara acak bertingkat, mulai dari pengacakan Desa/Kelurahan, Dusun/Blok, Rukun Warga, Rukun Tetangga (RT), Keluarga, hingga akhirnya mendapatkan responden terpilih.

Untuk memilih distribusi sampel yang memadai, jumlah sampel tiap Kecamatan dan Desa ditentukan secara proporsional dan wawancara dilakukan secara tatap muka langsung menggunakan kuesioner oleh 100 surveyor yang disebar di 32 Kecamatan.

Kendali mutu dilakukan secara berlapis mulai dari proses rekruitmen dan pelatihan surveyor, pengumpulan data,spotcheck lapangan, hingga validasi dan verifikasi pasca pengumpulan data (call-back).(rdk)

  

Posting Komentar untuk " 100 Hari Kerja Bupati dan Wabup Kuningan Dinilai Warga, Hasilnya Masih Kalah Dari Pasangan Acep-Ridho"