KUNINGAN (OKE)- Perwakilan dari dua desa yakni Desa Sindangsuka dan Desa Dukuhmaja pada Seni (26/5/2025) siang mendatangi kantor Camat Luragung.
Mereka mendesak agar pemerintah segera kembali membuka usaha galian C atau galian pasir yang dilakukan oleh PT Patriot Bangun Karya yang berada di Desa Sindangsuka.
Desakan mereka agar usaha galian pasir segera beroperasi lagi karena tempat tersebut merupakan sumber mata pencaharian mereka. Selama ini banyak warga yang menggantungkan hidup dari jasa ngorek di galian C.
"Empat hari saja kami kelimpungan, karena tidak ada pemasukan yang membuat kebutuhan rumah tangga tidak terpenuhi. Saya mewakili warga khususnya dari karang taruna meminta agar izin operasi kembali terbit sehingga dapur kami kembali ngebul," ujar Ketua Karang Taruna Desa Sindangsuka Tedi Susanto.
Tedi mengaku, selain jasa ngorek atau membersihkan sisa pasir diatas truk, juga ada petugas parkir sehingga total ada 30-40 warga bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga. Warga yang tengah aplusan usaha di kota juga selalu ikut dan merasa terbantu.
Bukan hanya untuk warga, kebutuhan karang taruna juga bersumber dari adannya galian pasir, karena ada sebulan Rp400 ribu masuk ke kas.
"Kami tidak punya pekerjaan lain, mau jualan, tau sendiri saat ini tengah sepi. Situasi ekonomi juga tidak menentu. Sekali lagi saya tolong bantu kami. karena kami keberatan dengan penutupan galian C," ujarnya dengan wajah serius.
Bukan hanya Tedi, perwakilan dari Dusun Cimaja Desa Dukuhmaja juga angkat bicara. Menurutnya Ading Tardi, apa yang disebutkan oleh Ketua Karang Taruna merupakan fakta di lapangan.
"Intinya kami ingin usaha galian pasir segera dibuka karena kami menggantungkan hidup dari usaha ini. Sistem di galian C itu aplusan. Sehari warga Sindangsuka dan sehari kami," ujarnya.
Ketua BPD Sindangsuka, meminta penutupan galian pasir jangan sampai lama-lama, karena ini berhubungan dengan isi perut dengan. Tiap hari ada 14 pasang dari Sindangsuka dan besoknya jumlahnya sama dari Dukuhmaja.
"Kami kaget tiba-tiba ada penutupan galian pasir. Pokoknya kami minta jangan lama-lama kasihan warga" ujarnya.
Pernyataan Karang Taruna Sindangsuka dan BPD Sindangsuka serta perwakilan Dusun Cimaja Desa Dukuhmaja dilengkapi oleh Pj Sindangsuka Oman. Pria yang lama bekerja di Setda Kuningan itu mengaku, apa yang diungkapan oleh warga merupakan keresahan pasca ditutupnya galian C.
"Empat hari saja dampak sangat terasa sekali. Apalagi selamanya. Usaha ini beroperasi kurang dari setahun. Sekali lagi kami dari desa berharap pihak dari provinsi mengizinkan usaha kembali beroperasi," tandans Oman.
Ditempat yang sama, Direktur PT Bangun Karya H Yudi Wahyudi mengaku penutupan usaha galian pasir karena memang ada kekurangan kelengkapan di dokumen. Hal itu karena ketidaktahuan dirinya yang selama ini mendelegasikan kepada bawahannya.
"Saya tengah melengkapi kekurangan perizinan sehingga nanti izinnya akan paripurna dan tengah menunggu undangan dari provinsi baik Dinas Lingkungan Hidup maupun ESDM. Saya sekali meminta maaf kepada warga dengan kejadian ini ikut terdampak," jelas pria asal Cilimus itu.
Pada kesempatan ia menjelaskan masalah ini terjadi karena kurangnya perizinan atau belum lengkap. Ditambah lagi adanya aduan dari pihak lain. Tapi dengan pihak pengadu yang pernah bersama-sama dalam satu wadah sudah bertemu dan berharap ada solusi terbaik.
Mengenai dugaan adanya penyerobotan lahan Yudi membantah hal tersebut dan ia menduga itu terjadi karena ada miss komunikasi. Untuk masalah ini juga ia berharap tidak diperuncing karena ia ingin semua masalah beres dengan baik dan usaha kembali berjalan.
"Mengenai kapan akan kembali beroperasi tentu bukan ranah kami, tapi di provinsi, namun kami secepatnya. Intinya bapak-bapak sabar kami akan berjuang," ujarnya lagi.
Mengenai keresahan warga terkait tidak akan terbayarnya cicilan mobil Siaga dari bantuan CSR perusahaan, Yudi menjamin pihaknya akan bertanggungjawab, sehingga warga tidak perlu resah.
Terakhir Yudi mengucapkan terima kasih kepada Forkopimcam yang telah menjaga kondusifitas sehingga masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, karena memang tujuannya ingin ada solusi terbaik.
“Mohon doa dari warga semua, semoga proses ini dipermudah dan aktivitas bisa kembali normal. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Forkopimcam yang telah menjaga kondusifitas,” kata Yudi.
Ditempat yang sama Camat Luragung Ade Wibawa mengaku, senang dengan langkah warga yang menyelesaikan hal ini dengan musyawarah. Ia sebagai warga Sindangsuka merasakan bagaimana manfaat adanya galian pasir.
Sebagai bukti adanya mobil siaga yang digunakan oleh warga, karena ada aturan pembelian mobil saiga atau ambulans tidak bisa dari dana desa. Mengenai komitmen dari pengusaha untuk melengkapi izin sangat diapresiasi.
"Mudah-mudahan semuanya lancar, karena pihak pengusaha pun sangat proaktif dan akan melengkapi perizinan. Kami pun akan terus memantau perkembangan ini," jelasnya.
Selain Camat warga dari dua desa, tampak juga Kapolsek Luragung Iptu Tifa Alamsyah dan Danramil Luragung Kapten Inf Aam Rahman. Pasca beres pertemuan warga pun bubar dengan tertib.
Posting Komentar untuk "Empat Hari Galian C Ditutup, Warga Dua Desa di Kecamatan Luragung Menjerit, Desak Pemerintah Agar Kembali Dibuka"