KUNINGAN (OKE)- Bukan hanya keluarga yang kaget dengan meninggalnya Dwi Valentino Nugroho (15) yang merupakan santri Pondok Pesantren Al-Ikhlash Jambar, tapi juga para tetangga di Desa/Kecamatan Kadugede.
Banyak yang tidak percaya Dwi meninggal secara teragis setelah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh seniornya. Ketika pada Minggu malam jenzah tiba di rumah Uwa (kakak dari ibunda Dwi) banyak yang meneteskan air mata.
Jenazah diserahkan oleh pihak ponpes kepada keluarga korban , setelah sebelum sempat diberikan perawatan di RSUD 45, tapi sayangnya nyawanya tidak tertolong.
Orang tua almarhum yang bernama Sugito langsung pulang dari jawa ke Kuningan untuk melihat anaknya. Sedangkan, ibunda ada di luar negari tepatnya di Taiwan menjadi TKI. Kedua orang tuanya sudah bercerai.
Mengetahui anaknya jadi korban kekerasan, Sugito berusaha tenang meski benar-benar hancur hatinya karena impian punya anak lulusan pesantrena sirna. Akibat korban kekeran dari seniornya.
Ayah dua anak itu menginginkan pelaku diproses secara hukum karena sudah menghilangkan nyawa anaknya. Ia sendiri mengizinkan pihak berwenang melakukan otopsi terhadap jenazahnya.
"Kami ikut berduka dengan kejadian ini. Ayah almarhum dihadapan pihak Ponpes meminta proses terhadap dilanjut dan pelaku meminta dihukum sesuai dengan perbuatanya," ujar Sekdes Kadugede Gigin Ginanjar, Senin(21/11/2022) malam.
Ia sendiri pada Minggu malam yang menerima penyerahan jenazah dari pihak Ponpes, kala itu orang tua korban belum sampai ke Kuningan. Selama ini Dwi tinggal bersama Uwa-nya.
"Jenazah juga langsung dibawa kembali dari rumah duka ke RSUD 45 Kuningan dan hingga kini belum di kebumikan karena masih menunggu otopsi," sebut sekdes lagi.
Pihaknya menyerahkan semua proses kepada pihak kepolisian dan berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Pasca orang tua korban ke RSUD untuk melakukan penandatangan ia belum kembali bertemu lagi.(dhn/rdk)
Meski sudah ada langkah tegas dari pihak Pondok Pesantren Al-Ikhlash Jambar yang langsung mengeluarkan 3 pelaku berinisial AU (17), MD (17) dan MA (17) yang terlebat dalam pengeroyokan kepada Dwi Valentino Nugroho (15).
Posting Komentar untuk " Fakta Tentang Santri yang Meninggal, Ibu di Luar Negeri, Ayahnya Nikah Lagi, Tinggal Bersama Uwa "