Loading...

Potret Desa Cirukem Miniatur Desa Pancasila di Kuningan

KUNINGAN (OKE)- Pernah mendengar nama desa cirukem? Atau pernah mendengar nama Cibunut (bukan cibunut bandung ya)? Jika belum tau sama sekali atau malah baru mendengar kedua nama itu, maka saya akan mencoba menjelaskannya secara singkat ya.

Desa Cirukem merupakan salah satu desa di sebelah selatan Garawangi yang berbatasan dengan desa ciniru (kecamatan Ciniru), sedangkan cibunut merupakan salah satu blok/dusun yang terdapat di desa Cirukem kecamatan Garawangi kabupaten Kuningan Jawa Barat.

Desa yang berada di balik bukit dan mempunyai rute jalan yang menantang adrenalin bagi orang yang baru pertamakali melewatinya. 

Disamping  jalan berkelok dan ‘nanjak mudun’ (naik turun), kita akan disuguhi pemandangan hijaunya hutan pinus dan pohon pohon besar lain nan rindang disepanjang perjalanan menuju desa cirukem ini, 

Jika dihitung Jarak desa cirukem ke jalan raya (jalan provinsi) atau kantor Kecamatan Garawangi  sekitar delapan kilo meter dan waktu tempuh sekitar 15-20 menit perjalanan dari garawangi.

Dan uniknya, untuk sampai ke desa tersebut hanya bisa di lalui oleh kendaraan pribadi (mobil/motor) dan angdes ‘Legend’ yaitu angkutan umum bagi masyarakat desa Kuningan Pakidulan (selatan) yang berupa mobil pick up terbuka yang dipasang papan menyamping untuk duduk penumpang di belakang yang mengambil rute dari pasar baru kuningan ke desa desa di pesisir selatan garawangi dan ciniru, hantara.

Desa yang memiliki 3 Dusun tersebut memiliki jumlah penduduk sekitar 3.200 jiwa tersebut, saat ini dipimpin oleh Bpk. Hidayat sebagai kepala desa cirukem. Itulah sekilas potret desa cirukem jika melihat dari topografi desa. 

Memangnya ada apa gerangan di Desa Cirukem? Ini nih yang perlu pembaca pahami dan mungkin masih banyak yang belum tahu mengenai pluralisme di desa cirukem.

Desa Cirukem merupakan potret desa pancasila di Kuningan dengan keberagaman penduduknya yang memeluk berbagai macam agama yakni islam, katolik, Kristen dan penganut aliran kepercayaan.

Walaupun terdapat perbadaan dalam hal kepercayaan terhadap Tuhan-Nya masing masing, namun jangan dikira kekompakan serta kebersamaan warga desa cirukem jangan lagi dipertanyakan, mereka selalu bekerjasama dalam berbagai kegiatan gotong royong dan kegiatan lainnya yang diselenggarakan oleh pihak desa maupun dusun setempat.

Contoh kongkret kebersamaan warga desa yang membuat kita salut adalah Ketika pembangunan Masjid ataupun Gereja, mereka selalu bahu membahu dan saling gotong royong turut membatntu menyelsaikan pembangunan tanpa melihat identitas agama yang mereka anut. 

Menurut Kades Cirukem Hidayat, , pluralisme warga desa cirukem dalam hal keberagaman pemeluk beragama penduduk desa nya sudah ada sejak lama, dan tidak pernah menimbulkan konflik ataupun gesekan dalam hal perbedaan kepercayaan. kebersamaan dan keompakan warga desa cirukem merupakan suatu kebanggan bagi kami dan patut diacungi jempol. 

“Pada hakikatnya kita semua adalah satu keluarga, keluarga besar warga desa cirukem yang sangat menjunjung tinggi toleransi dan nilai nilai keagamaan. Tidak mengherankan bagi kami bahwa Di Desa kami ada juga keluarga yang berisikan berbagai macam agama di anggota keluarga mereka, tetapi itu bukanlah suatu masalah bagi keluarga mereka dan hal yang lumrah terjadi di warga desa kami,"jelasnya.

Kemudian pihaknya juga menambahkan, disetiap perayaan hari besar keagamaan, baik itu lebaran maupun natal, warga desa selalu saling menghormati dan saling mengunjungi satu sama lain. 

Itu merupakan bukti bahwa perbedaan keyakinan bukanlah suatu halangan dalam kehidupan sosial bermasyarakat warga desa cirukem.

"Saya berharap ntuk seterusnya kebersamaan dalam perbedaan ini dapat dipelihara dan dipertahankan jangan sampai terjadi hal hal yang tidak kita inginkan.”  pungkas kepala desa. (dhn) 

Posting Komentar untuk "Potret Desa Cirukem Miniatur Desa Pancasila di Kuningan"