Loading...

Kapolres Sampaikan Hasil Otopsi, Warga Kuningan Banyak yang Tidak Percaya Pria Bandung Bunuh Diri

     


KUNINGAN (OKE)- Pernyataan Kapolres Kuningan AKBP Willy Ardian  terkait hasil otopsi kasus penemuan mayat yang bernama Reffian Gani  warga RT 03/09 Sumur Bandung Kota Bandung  di Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu pada  Kamis (4/4/2024) malam menjadi sorotan warga Kuningan.

"Masa bunuh diri kerongkongan bisa sampai putus," ujar Kades Jatimulya Kecamatan Cidahu Ahmad Jayadi, Senin (8/4/2024).

Wajar Kades yang kerap disapa Didi Ajay ini memberi komentar karena pria yang baru terpilih sebagai Ketua KNPI itu melihat bagaimana kondisi korban pasca ditemukan warga di wilayahnya. Hampir 100 persen melihat luka warga menduga korban dibunuh.

Keraguan Kades Jatimulya, sama dengan warga yang lainya, di beberapa grup medsos baik WA, IG dan FB mereka menyampaikan hal itu. Bahkan saking penasarannya mereka menyarankan menggunakan ditektif conan.

"Saya tidak percaya kalau korban bunuh diri ," ujar Ben di akun FB usai kuningan memposting link berita di grup Pasar Ciputat Ciawigebang.

Sesuai  hasil penyelidikan Satreskrim Polres Kuningan  mulai dari hari Kamis malam semenjak ditemukannya jenazah korban sampai pada hari ini Minggu (7/4/2024) pukul 20.00 WIB.

"Terlihat dari hasil otopsi  yang pertama dipergelangan tangan sebelah kiri, melukai dengan benda tajam di sebelah kiri," ujar Kapolres kepada wartawan di Pos Taman Kota Kuningan, Minggu (7/4/2024). 

Setelah itu kata Willy, karena luka yang di pergelangan tangan tidak terlalu dalam, korban beralih melukai ke bagian leher sebanyak maksimal yaitu 3 kali dengan menggunakan cutter (kater)  yang terdapat di mobil korban.

Dari pantauan kuninganoke.com, banyak warga yang tidak percaya korban bunuh diri. Sebab, dengan melihat luka dileher yang seperti digorok dari arah belakang, ragu kalau dilakukan sendiri.

  
"Itu pertama, sedangkan yang   kedua penyelidikan yang dilakukan Satreskrim Polres Kuningan melalui pengumpulan barang bukti,  dimana  ada beberapa CCTV yang didapatkan dibeberapa titik, memang di situ terlihat korban sendiri mengendarai mobil Ford merah  dan sempat turun beberapa kali," lanjut.

Dalam CCTV terlihat korban   ada yang ke Alfamart, sempat mengisi bensin,  dan  ada juga yang sempat turun dari mobil duduk di trotoar pom bensin. Dari CCTV juga terlihat korban  sendiri tidak ada penumpang lainnya.

Dikatakan,  kalau dari CCTV serta analisa CCTV,  korban itu memang terlihat seperti sedang ada permasalahan atau galau atau lebih jelasnya semacam tekanan atau permasalahan pribadi.

"Korban juga sempat mengarah ke Cirebon dan kembali masuk ke wilayah Kuningan atau berputar-putar dan pukul 09.08 WIB  kami dapatkan CCTV melintasi jalur SPBU yang arah Jatimulya. Terlihat mobil Ford merah tersebut, setelah itu memarkirkan kendaraannya di TKP yang ditemukan," tandasnya.

Indikasi kuat korban melukai diri sendiri dari hasil yang ketiga atau hasil  pemeriksaan keterangan saksi-saksi. Total  ada sekitar 10 orang saksi  di TKP   yang diperiksa dan pemeriksaan dari saksi TKP serta saksi dari keluarga yang sudah  dilakukan pemeriksaan oleh Sat Reskrim Polres Kuningan. 

Kemudian, yang berikutnya masalah penemuan beberapa alat bukti  seperti kater dan dompet dan lain sebagainya di TKP dalam mobil,  memang mengindikasikan korban sendiri.

"Berdasarkan hasil pengambilan sidik jari di dalam mobil korban. Sampai saat ini belum ditemukan sidik jari orang lain, dalam artian sidik jari identik dengan sidik jari korban sendiri tidak, belum ditemukan sidik jari orang lain," ujarnya lagi. 

Masih kata Kapolres dari beberapa rangkaian hasil penyelidikan tersebut yang telah disampaikan dan telah dilakukan otopsi,  indikasi  memang korban melukai dirinya sendiri sehingga menyebabkan hilangnya nyawa korban atau almarhum.

Sekadar mengingatkan, dengan adanya hasil otopsi, maka teka-teki yang selama ini banyak dipertanyakan warga mulai terungkap. Awalnya  dengan luka di leher yang sangat dalam dan ditemukan ada pisau kater di pinggir jenazah serta juga kondisi korban terkunci dari dalam membuat kasus ini menjadi pertanyaan besar dari semua pihak, apakah korban dibunuh atau bunuh diri?

Kalau dibunuh? Kenapa mobil terkunci dari dalam dan tidak ada barang yang hilang. Selain itu juga ada kater seolah korban bunuh diri. Begitu juga kalau bunuh diri? Apa mungkin bisa pisau kater membuat luka di leher seperti dibacok. 

Seperti diketahui Riffian Gani ditemukan tewas di dalam mobil Everest Titanium merah nopol B 1624 UME Kamis (4/4/2024) malam. Ia  terakhir kali kontak dengan sang istri bernama Nisa pada Rabu (3/4/2024) malam.

Pada saat itu Reffian mengabari istrinya bahwa ia tengah di jalan raya menuju rumah sakit. Sebab, anak semata wayang yang baru berumur satu tahun tengah sakit dan dirawat. Nisa sendiri ketika suami menghubungi tidak curiga.

Namun pasca  itu, tidak ada kontak lagi hingga akhirnya korban ditemukan tewas dengan luka gorok di leher. Hingga saat ini pihak keluarga masih bingung kenapa Reffian Gani tiba-tiba ada di Kuningan.

"Kami tidak tahu Reffian  tiba-tiba ada di Kuningan dan sudah tidak bernyawa. Kan tadinya akan ke rumah sakit menjenguk anaknya," jelas Dadang yang merupakan paman korban, Jumat (5/4/2024).

Dadang menyebutkan, korban baru setahun menikah dan mempunyai balita. Selama ini ia bekerja di proyek dan mobil yang digunakan merupakan milik perusahaan.   

"Masih misteri kenapa ada di Kuningan. Kami berharap pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini sehingga dari keluarga tidak ada penasaran," tandas Dadang yang ditemui di RSUD 45 sebelum berangkatkan ke RS Losarang Indramayu.

Jenazah diberangkatkan dari Kuningan pukul 13.00 WIB ke RS Bhayangkara Polri di Losarang Kabupaten  Indramayu untuk dilakukan otopsi. Dengan otopsi maka akan diketahui penyebab pasti apakah korban dibunuh atau bunuh diri.

Pasca beres otopsi jenazah akan dibawa ke Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis untuk dimakamkan. Meski tinggal di Bandung, namun korban merupakan keturunan Panjalu sehingga ada permintaan dari keluarga besar. 

Sementara itu,  proses olah TKP mayat yang ditemukan di dalam mobil mini bus warna merah  nopol B 1624 UME beres Jumat (5/4/2024) dini hari  pukul 02.00 WIB. Sedangkan mayat dievakuasi tengah malam ke RSU 45 Kuningan.

Mobil yang dibawa korban sendiri langsung  dibawa ke Mapolres Kuningan. Jenazah diangkut ke RSUD menggunakan mobil ambulan RPMK.    

Awalnya mayat  Mr X dengan luka di leher ditemukan di Blok Saruy Cikansas  Desa Jatimulya Kecamatan Cidahu, pada Kamis (4/4/2024) malam. Pihak desa langsung ke TKP usai ada laporan dari warga.

Mobil sendiri menepi sejak pukul 10.00 WIB, karena hingga malam mobil tersebut ada di TKP warga curiga sehingga lapor ke pihak desa.  Awalnya warga sendiri tidak leluasa melihat korban di dalam mobil karena kaca mobil sangat gelap. 

Baru setelah ada lampu penerangan warga bisa melihat kondisi di dalam mobil. Mereka berteriak histeris karena korban sudah meninggal dengan kondisi leher tergorok dan tengah terduduk di jok supir atau kemudi.(rdk)


Posting Komentar untuk "Kapolres Sampaikan Hasil Otopsi, Warga Kuningan Banyak yang Tidak Percaya Pria Bandung Bunuh Diri"