Jadi Tuan Rumah Halal Bilhalal PCNU, Ketua Partai Hadir, H Rokhmat Ardiyan : Semua Sahabat Saya

KUNINGAN (OKE)- Halal Bilhalal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kuningan yang digelar di Arunika Eatry Restro Palutungan menjadi pertanyaan besar dari berbagai pihak. Hal ini karena tempat yang digunakan merupakan milik Bos Puspita Cipta H Rokhmat Ardiyan.

Dengan begini maka banyak yang menyebutkan, bahwa ini salah satu tanda-tanda bahwa kaum Nahdiyin di kota mendukung H Ardiyan agar sukses menduduki kursi dewan di senayan.

"Tidak ada agenda politik untuk Pelehg 2024. Tapi hanya kebetulan karena memang banyak tokoh politik dari warga Nahdiyin," jelasnya, Jumat (19/5/2023).

Menurut dia, halal bilhalal NU ini rutin setiap tahun. Kebetulan, Ia diberikan kepercayaan sebagai tuan rumah. Tentu Ia menyambut bahagia. Apalagi Ia bersama keluarga juga lahir dari Nahdliyin.

“Halal bilhalal ini tradisi NU, terus menerus dilakukan. Semoga menjadi keberkahan,” harap Rokhmat Ardiyan

Ditanya media akan berlabuh di partai mana untuk Bacaleg DPR RI, Ia mengaku masih merangkai instrument. Yang pasti, Ia sebagai keluarga NU berharap ada tokoh-tokoh NU berperan di legislatif maupun eksekutif.

Seandainya Ia ditakdirkan Allah SWT, tentu dukungan masyarakat Kuningan, khususnya NU sangat diharapkan. Sehingga cita-citanya untuk ikut memberikan kesejahteraan dan bermanfaat seluas-luasnya untuk masyarakat bisa terwujud.

Ditanya partai, Rokhmat Ardiyan juga mengaku masih dalam istiqharah, salah satunya dengan Partai Gerindra. Apakah juga dengan PKB, Ia menyebut PKB salah satu partai besar. Tentu juga jalinan komunikasi bersama PKB tetap berjalan. Semua partai juga. Karena semua partai adalah sahabatnya.

Ditanya apakah sudah pendaftaran Bacaleg DPR RI, Ia mengarahkan pertanyaan itu ke tim. Yang jelas, prosesnya tengah dikonsolidasikan sebaik-baiknya.

Menanggapi respon besar NU kepadanya, Rokhmat Ardiyan menyatakan, siapapun masyarakat Kuningan tentu menghendaki punya banyak perwakilan di DPR RI. Ia sebagai warga Nahdliyin, tentu bersyukur dan merasa bangga bisa diterima oleh para kyai. Salah satunya NU.

“Saya ingin hadir ditengah-tengah masyarakat, membantu kesulitan masyarakat. NU ini panutan. Didalamnya banyak kyai juga panutan, para guru, selalu membimbing kami dengan tokoh sentralnya KH Hasyim ASy’ari, Gusdur juga pernah ke rumah saya. Maka, saya akan terus memohon terus bimbingan,” kata dia.