Loading...

Sedih, Sudah 7 Hari Caswiti Menunggu Suami "Pulang" ke Rumah, BPBD Menghentikan Pencarian Sarka

KUNINGAN (OKE)- Raut muka  nenek Caswiti (64) tampak gelisah, sudah hampir 6 hari suami tercinta yang bernama Sarka (68) belum juga pulang ke rumah. Ia menanti dengan perasaaan campur aduk.

Meski kecil harapan ditemukan dengan keadaan selamat, tapi asa itu masih ada baginya. Karena semua tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah dan pada Selasa (28/2/2023) merupakan hari terakhir pencarian korban oleh tim gabungan.

Pada Selasa tim tim gabungan sendiri melaksanakan  pencairan mulai pukul 07.30 WIB . Pada pukul 08.00 WIB  star operasi ESAR dengan pembagian  3 tim air (Basarnas, BPBD, Relawan), 3 unit river boat (14 orang) melanjutkan penyisiran dari Jembatan Luragung sampai Jembatan Benda.

Selanjutnya, 2 tim body rafting, (13 orang) melanjutkan penyisiran dari Jembatan Luragung sampai Jembatan Benda, 1 tim mobilisasi (koordinator, logistik, drop/antar jemput, dokumentasi, monitoring, dll.)

Kemudian, pada pukul l. 12.30 WIB - Tim Body Rafting dan tim River Boat tiba di titik Jembatan Benda, istirahat, makan dilanjutkan balik kanan ke Bale Desa Galaherang.

Setelah itu pukul  13.45 WIB - Apel penutupan Operasi ESAR oleh Kepala Pelaksana, dilanjutkan ke rumah keluarga korban bersama dengan Kepala Desa setempat.

Pada momen pamit kepada Caswiti semua petugas merasa sedih, mereka sudah berjuang keras tapi belum ada hasil. Penghentian pencarian terpaksa dilakukan karena sudah sesuai SOP.

"Maafkan kami Mak, sudah berusaha dan berupaya memberikan terbaik.Allah akan memberikan jalan lain.Semua sudah suratan dari Allah," ujar Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu Permana ketika pamitan kepada Mak/Nenek Caswiti.

Nenek Caswiti sendiri tidak bisa menahan haru, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berjuang mencari keberadaan suaminya. 

Begitu juga dengan Kades Tata Subrata yang mengucapkan terima kasih kepada petugas gabungan yang sudah berjuang keras.

Sementara itu,  menurut Kalak Indra yang menjadi kendala atau hambatan selama sepakan pencarian adalah lebar sungai, kedalaman sungai dan arus sungai yang cukup deras di beberapa titik dan banyaknya cabang menghambat proses pencarian.

"Tidak ada saksi yang melihat langsung korban menyebrang/hanyut terbawa arus sungai," tandasnya.

Dijelaskan, selama 7 hari pencarian, tim gabungan sudah mencari dari titik awal  kejadian sampai dengan bendungan karet Tawangsari dengan total jarak 61 Km.

Sekadar mengingatkan Sarka  diduga korban terbawa hanyut di sungai Cisanggarung pada Rabu pukul 09.00 WIB. Lokasi korban hilang adalah di   Dusun Babakan Kidul RT 009 RW 005  Desa Galaherang Kecamatan Maleber.

Dugaan korban hilang karena  barang bukti ketel/tempat air dan dingkul yang ditemukan dipinggir sungai. Berdasarkan laporan dari istri korban  Caswiti (64) ke Aparat Desa bahwa suaminya  yang hendak ke kebun pada pukul 09.00 WIB.

Korban diduga hilang/terbawa arus sungai Cisanggarung karena ditemukan barang bawaannya dipinggir sungai dan yang bersangkutan tidak terlihat di lokasi setelah 2 jam kemudian (11.00 WIB).

"Korban diperkirakan menggunakan pakaian berwarna hitam, celana pendek dengan ciri-ciri tinggi badan 160 cm, berat badan 60 kg, rambut beruban, serta ciri khusus bengkok di salah satu pergelangan tangan bekas kecelakaan tertimpa pohon," ujar Kalak Indra.(dhn/rdk)

Rincian Pencarian Pada Hari ke 7

7. HARI SELASA, 28 FEBRUARI 2023

a. Pkl. 07.30 WIB - Tim Gabungan melaksanakan apel pagi dilanjutkan

perjalanan ke titik start pencarian.

b. Pkl. 08.00 WIB Start Operasi ESAR dengan pembagian :

- 3 tim air (Basarnas, BPBD, Relawan), 3 unit river boat (14 orang)

melanjutkan penyisiran dari Jembatan Luragung sampai Jembatan

Benda.

- 2 tim body rafting, (13 orang) melanjutkan penyisiran dari Jembatan

Luragung sampai Jembatan Benda.

- 1 tim mobilisasi (koordinator, logistik, drop/antar jemput, dokumentasi,

monitoring, dll.)

c. Pkl. 12.30 WIB - Tim Body Rafting dan tim River Boat tiba di titik

Jembatan Benda, istirahat, makan dilanjutkan balik kanan ke Bale Desa

Galaherang.

d. Pkl. 13.45 WIB - Apel penutupan Operasi ESAR oleh Kepala Pelaksana,

dilanjutkan ke rumah keluarga korban bersama dengan Kepala Desa

setempat.

e. Pkl. 14.30 WIB - Balik kanan Kantor BPBD Kab. Kuningan.

f. Koordinasi dengan Aparat Desa, Basarnas, POLRI, Relawan-PB dan

pihak terkait lainnya.

SDM

1. TNI

2. POLRI

3. DAMKAR

4. BPBD Kab. Kuningan

5. BASARNAS

6. Tagana

7. Aparat Desa dan Masyarakat

8. AKAR

9. FKPAK

10.RELAWAN PB

KENDALA/HAMBATAN

1. Lebar sungai, kedalaman sungai dan arus sungai yg cukup deras di

beberapa titik dan banyaknya cabang menghambat proses pencarian.

2. Tidak ada saksi yang melihat langsung korban menyebrang/hanyut

terbawa arus sungai.

KONDISI MUTAHIR

1. Cuaca Mendung

2. Proses pencarian hari ketujuh dihentikan pukul 13.45 WIB sesuai dengan rencana

operasi yang disepakat dan selama tujuh hari operasi pencarian dari titik awal

kejadian sampai dengan bendungan karet Tawangsari dengan total jarak 61Km.

3. Proses pencarian hari ketujuh dinyatakan dihentikan sesuai dengan SOP batas

Operasi Pencarian dan Pertolongan yang disepakati.

4. Korban dinyatakan tidak ditemukan selama Operasi ESAR dilaksanakan 7 hari ini.

Demikian Laporan Situasi dan Kondisi kami sampaikan, apabila ada hal lain akan

disampaikan kemudian




Posting Komentar untuk "Sedih, Sudah 7 Hari Caswiti Menunggu Suami "Pulang" ke Rumah, BPBD Menghentikan Pencarian Sarka "