Loading...

Tiga Bekal Utama Pasca Ramadhan

KUNINGAN (OKE)-Bulan Ramadhan yang penuh dengan keistimewaan dan kemuliaan baru saja kita lepas. Namun demikian, Ramadhan dengan segala kemuliaannya telah mampu memberikan bekal kepada kita untuk hidup selama 11 bulan ke depan menapaki berbagai macam dinamika kehidupan.  

Paling tidak ada 3 bekal utama yang diberikan oleh Ramadhan kepada kita para alumninya. Tiga bekal itu antara lain: pertama, hati yang semakin dekat dengan Allah, kedua, kemampuan untuk mengendalikan hawa napsu, ketiga, hati yang suka memberi dan menolong.

Marilah sama-sama kita lihat 3 modal utama yang telah ditanamkan oleh madrasah ramadhan tersebut.

Bekal utama yang pertama, yaitu hati yang semakin dekat dengan Allah SWT. Selama kita mengikuti pelatihan selama 1 bulan dalam Diklat ramadhan, kita telah mampu menjadikan hati kita semakin dekat dengan Allah SWT. Kita sadar bahwa Allah begitu dekat dengan hamba-Nya, di dalam Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 186 sebagai berikut:

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran”. 

Dalam sebuah hadits Qudsi riwayat imam Ahmad dari sahabat Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, bahwasanya Allah berfirman: 

“Barangsiapa mendekat kepada-Ku satu jengal, Aku akan mendekat padanya satu hasta, dan barangsiapa mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa, dan barangsiapa mendekat kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekat kepadanya dengan berlari.” (HR. Ahmad: 8983).

Ayat dan hadits diatas menegaskan bahwa sesungguhnya Allah begitu dekat dengan hamba-Nya dan kedekatan Allah dengan hamba-Nya sangat tergantung dengan usaha maksimal dari si hamba mendekat kepada Rabb-nya. Bukankah ketika Ramadhan dengan ibadah-ibadah yang kita lakukan mampu menjadikan kita dekat dengan Allah SWT. Ini adalah bekal utama untuk kita bisa hidup pada 11 bulan ke depan.

Bekal utama yang Kedua, yaitu kita telah mampu mengekang dan mengendalikan hawa nafsu yang ada dalam diri kita. Bukankah ketika kita berpuasa kita telah mampu mengendalikan berbagai keinginan syahwat, baik syahwat perut maupun syahwat kemaluan.

 Dengan berpuasa kita juga telah menjaga perbuatan kita dari hal hal yang bisa membatalkan pahala puasa kita. Kita jaga lisan kita, kita jaga telinga kita, kita jaga mata kita, kita jaga pancaindra kita dari semua perbuatan perbuatan yang itu bisa membatalkan pahala puasa kita. Semua kita lakukan karena Allah SWT.

Selama satu bulan kita telah mampu untuk mengekang dan mengendalikan hawa nafsu kita, ini adalah bekal untuk kita bisa hidup 11 bulan kedepan. Perlu kita sadari bahwa tantangan yang akan kita hadapi nanti di luar bulan Ramadhan lebih hebat lagi. 

Hal itu karena nanti kita menghadapinya dalam keadaan tidak berpuasa. Akan tetapi ketika kita sudah mendapatkan bekal dari pendidikan dan pelatihan Ramadhan maka mudah mudahan 11 bulan kedepan kita akan mampu menundukkan dan mengendalikan hawa napsu yang ada dalam diri kita.

Hawa nafsu itu adalah sebuah energi yang luar biasa yang terdapat dalam diri kita. ketika hawa nafsu itu menguasai akal dan hati seseorang maka ia akan menjadi orang orang yang bisa melakukan berbagai hal yang merusak. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surah Al Mu’minun ayat 31.

“Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu”.

Sebaliknya jika hawa napsu dibawah kendali hati dan akal maka bisa diarahkan kepada hal hal yang positif.  Inilah diantara bekal yang kita dapatkan melalui ibadah puasa di bulan Ramadhan. 

Bekal utama yang ketiga, dari ibadah kita di bulan Ramadhan adalah yaitu kebiasaan suka memberi, dan suka menolong. Bukankah selama Ramadhan kita banyak memberi, kita banyak menolong, kita banyak bersedekah, kita banyak berinfaq, kita juga menunaikan zakat kita, memberikan menu berbuka dan lain sebagainya. 

Demikian juga kita melakukan perbuatan perbuatan untuk menolong saudara kita yang lain. Ini kita lakukan sebagai wujud bahwasanya kita adalah hamba-hamba Allah yang menebar kasih sayang kepada seluruh makhluk. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat al-anbiya ayat 107: 

“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”.

Demikianlah, tiga bekal utama yang telah dibangun melalui pendidikan dan pelatihan selama Ramadhan.

Penulis: Asep Kamaludin SIP 

Penggiat Masjid dan Pecinta Masjid

Posting Komentar untuk "Tiga Bekal Utama Pasca Ramadhan"