Selain Melakukan Persetubuhan Terhadap Pasiennya, Tukang Pijat juga Merekam Demi Fantasi Liarnya

KUNINGAN (OKE)- Setelah diinterogasi oleh polisi, AR warga Desa Purwasari Kecamatan Garawangi ternyata bukan hanya melakukan persetubuhan. Tapi bejadnya lagi ia juga merekam aksi cabulnya tersebut.

Kepada polisi ia mengaku, video tersebut disimpan untuk memuaskan fantasi liarnya karena ia tidak mempunyai pasangan.

Hal ini terungkap ketika Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda SIK memberikan keterangan pada saat jumpa pers, Kamis (2/22023) sore di Mapolres Kuningan.

Kepada polisi juga pelaku mengaku bukan dukun cabul tapi hanya tukang pijat biasa. Ia mengobati korban karena ada benjolan di kemaluan korban.

Ternyata kesempatan ini dimaafaatkan untuk melakukan pencabulan terlebih di rumahnya kosong karena hidup sebatang kara

"Pelaku melakukan lebih dari tiga kali pencabulan dalam waktu berbeda-beda. Korban sendiri datang berobat sendiri tidak ditemani orang tua," jelas kapolres.

Dengan dalih mengobati benjolan yang ada di kemaluan korban ,AR meminta korban masih di duduk di bangku SMA untuk membuka suluruh pakaiaan, setelah terbuka, pelaku memasukan jari ke kemalukaan untuk memegang benjolan.

Pelaku ternyata bukan hanya memegang tapi juga memasukan jari-jarinya berulang kali, bahkan aksinya itu ia rekam sendiri dan disimpan di ponsel. Tidak puas sampai disitu pelaku juga melakukan persetubuhan sebanyak dua kali.

"Hasil pengakuannya rekaman itu untuk memuaskan fantasi liarnya karena tidak punya pasangan," ujar kapolres yang didampingi Kasat Reskrim AKP Muhammad Hapid Firmansah dan juga Kasi Humas Endar.

Akibat aksi bejadnya ini pelaku diancam hukuman paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dengan denda Rp5 miliar. Korban sendiri mengalami trauma pasca kejadian ini.

Sekadar informasi, kasus ini terungkap setelah ada laporan dari orang tua kepada perangkat desa yang dilanjutkan kepada pihak kepolisian. Warga Purwasari sendiri merasa geram kepada pelaku yang selama ini pengangguran dan hidup sebatang kara.(dhn/rdk)