Loading...

Duel Final Bandit Vs Wayahna Berlangsung Keras, Ada Kartu Merah, Laga Berakhir Adu Penalti

    

KUNINGAN (OKE)-  Prediksi  Grand Final Liga Ramadhan akan berlangsung seru dan ketat terbukti, dimana duel   pada Kamis (6/4/2023) sore itu enak ditonton. Laga sendiri berlangsung di Lapangan Ki Gedeng Pajawan Desa Padarek Kecamatan Kuningan.

Sejak wasit Dinar meniup pluit kickoff kedua tim langsung tancap gas.  Wayahna  diperkuat pemain jebolan Porpov Kuningan, seperti Eful, Jajang, Asep Black, Firman, Pedro, Sandi, Rafili, Reynal, Dika, Riyan eks Persib U-19 (PSGC), H Tatang dan Ramdan dengan besutan pelatih Asep Cobra.

Sementara itu, Bandit FC diperkuat striker haus gol Wabup Kuningan HM Ridho Suganda , ditambah Nano, Jaka dan Deden. Ditopang oleh Roni Kidal, Priyono, Jak Mady, Tegar Panca, Arip Acong, Yono, Akas, Edi Kampak, Eksus, Opik dan kiper Rio Hardianto.

Pada laga jual beli serangan terjadi bahkan benturan keras kerap terjadi membuat tensi menjadi panas. Kedua kubu saling mengingatkan agar lebih hati-hati karena ini laga silaturahmi. Begitu juga penonton di Youtube Kuningan Oke banyak mengomentari kerasnya laga.

Hingga babak pertama usai, skor masih 0-0. Memasuki babak kedua kedua tim banyak melakukan pergantian pemain dan puncaknya ketika ada serangan balik dan terjadi benturan di area kotak penalti membuat wasit meniup pluit pelanggaran meski tidak langsung penalti.

Meski yang melanggar adalah H Tatang, tapi protes keras dari kiper Wayahna Ramdhan membuat wasit Dinar mengeluarkan kartu kuning. Pemberian kartu merah membuat kiper Porpov Kuningan murka dan melemparkan bola di depan wasit.

Melihat tindak tindakan  sopan itu Dinar langsung mengeluarkan kartu kuning kedua sehingga akumulasi kartu merah. Ramdan sendiri masih kurang puas karena  menilai perlakukan kiper tidak adil, sehingga terus memburu  kiper.

M Ridho striker Bandit FC sempat melerai tindakan dari Ramdhan dan laga sempat terhenti. Setelah Ramdan keluar, Firman akhirnya masuk dan laga pun berlanjut. Sedangkan tendang bebas dari Wabup Rido tidak berhasil menembus gawang Wayahna karena membentur pagar betis.  

Kendati terjadi jual beli serangan hingga babak kedua beres, gol tak kunjung tercipta sehingga laga pun harus dilanjutkan tos-tosan. Pada adu penalti Bandit lebih siap terbukti mereka menang 4-3.

Penendang pertama Wayahna  dilakukan oleh Riyan Anggota Kepolisian Polres  Ciamis itu gagal melaksanakan tugas setelah tendangan bisa diblok Rio. Sedangkan penendang pertama dari Bandit Jaka Holand sukses mengecoh Firman.

Berlanjut ke penendang kedua Wayahna yang diambil oleh Eful. Arjen Roben Kuningan itu gagal menjadi eksekutor setelah tendangan ke sebelah kanan bisa diantisipasi. Dua kali tendangan dari Wayahna  selalu ke kanan dan bisa ditangkap.

Keberhasilan Rio mengantisipasi tendangan penalti langsung diganjar sawer oleh Bos Eksus dan Diding Diop. Mereka menyiapkan lembaran merah dan di akhir laga mengaku habis Rp1 juta untuk menyawer pemain yang bertugas menjadi algojo.

Sementara penendang ke kedua Roni Kidal sukses memperlebar jarak sehingga unggul 2-0. Lalu, penendang ketiga Wayahna adalah Pedro. Pemain berposisi kiri itu sukses mengelabui Rio sehingga skor 2-1.

Penembak ketiga dari Bandit yakni Deden Kross sukses mengarahkan bola ke pojok kiri Firman. Begitu juga penendang ke empat Wayahna Renal sukses mengecoh Rio. Atas kesuksesan itu Bos Eka memberikan jersey Bandit sehingga skor 3-2.

Giliran penendang ke empat dari Bandit, tapi sayang gagal karena bisa diantisipasi oleh Firman. Andai masuk laga akan selesai. Pada penendang ke lima Jajang Makalele sukses sehingga skor 3-3.

Untuk penendang ke lima Bandit yang diambil oleh kapten Nano sukses mengecoh Firman. Tendangan Nano ke kanan.Sedangkan Firman bergerak ke kiri sehingga skor menjadi 4-3 dan Bandit pun menjadi juara.

Manajer Wayahna H Tatang mengaku, tidak kecewa meski kalah, baginya ini adalah hiburan dan silaturahmi.Terkait ada benturan itu hanya benturan bisa dan namanya sepakbola pasti ada benturan, selama masih aman dianggap wajar.

Ditempat yang sama, Manajer Bandit Eksus, mengucapkan terima kasih kepada para pemain yang sudah beruang. Baginya hiburan itu bermacam-macam, dan hiburan Bandit adalah sepakbola.

Terpisah, Panpel Liga Ramadhan Dinar mengaku, puas dengan suksesnya turnamen. Tahun depan pihaknya berjanji akan kembali menggelar dengan jumlah peserta lebih banyak. (dhn/rdk)


  

 


Duel dipastikan seru karena Wayahna FC bakal bertemu Bandit FC. Duel ini ibarat perang bintang karena kedua tim berisikan pemain jempolan yang ada  di Kabupaten Kuningan.

Wayahna akan diperkuat pemain jebolan Porpov Kuningan, seperti Eful, Jajang, Asep Black, Firman, Pedro, Sandi, Rafili, Reynal dan Ramdan dengan besutan pelatih Asep Cobra.

Sementara itu lawannya akan turun dengan striker haus gol Wabup Kuningan HM Ridho Suganda , ditambah Nano, Jaka dan Deden. Ditopang oleh Roni Kidal, Priyono, Jak Mady, Tegar Panca, Edi Kampak, Eksus, Opik dan kiper Rio Hardianto.

Ingat laga ini akan berlangsung di Lapangan Ki Gedeng Pajawan Desa Padarek Kecamatan Kuningan dan disiarkan langsung  di channel youtube Kuningan Oke.  Hal ini bagian dari dukungan terhadap perkembangan sepakbola tarkam di Kabupaten Kuningan

Sekadar informasi Liga Ramadhan adalah  ajang hiburan di saat bulan puasa. Turnamen ini tidak melibatkan para sponsor. Uang pendaftarannya pun hanya Rp350 ribu.

Total ada 14 tim yang berlaga. Adapun ke 14 tim yang akan berlaga adalah ABH FC , Malming FC, Pemersatu Bangsa, Baok FC, Persipa FC, Poris FC, Pesic FC. Lalu, Bhineka FC, Arena FC, Wayahna FC, PTG FC, RSUD Linggarjati, Bandit FC, dan Pesip FC. 


Posting Komentar untuk "Duel Final Bandit Vs Wayahna Berlangsung Keras, Ada Kartu Merah, Laga Berakhir Adu Penalti "