Loading...

Lebaran, Warga Pakapasan Girang Berduka

KUNINGAN(OKE)- Lebaran tahun 2023 menjadi duka bagi warga Desa Pakapasan Girang. Pasalnya, Kepala Desa yang bernama Eyo Yohana meninggal dunia karena sakit.

Tentu kabar ini mengejutkan dan kabar duka ini langsung menyebar di tiap medsos. Bukan hanya di lingkup Kecamatan Hantara tapi juga Kabupaten Kuningan, sehingga ucapan belasungkawa terus mengalir.

Dari catatan kuninganoke.com total kades yang meninggal pada tahun 2023 adalah tiga orang.Mereka adalah Carbu Surya, Kades Mekarsari Kecamatan Maleber. Ia  meninggal pada Sabtu (18/2/2023). 

Sementara kades kedua yang meninggal adalah Kades Sadamantra Kecamatan Jalaksana Drs Rasmad. Kades yang menjabat sejak tahun 2004 itu berpulang karena sakit pada  Jumat (10/3/2023) dan yang ketiga Kades Pakapasan Girang.

Untuk  jumlah kades yang meninggal  di tahun 2022 ada 5 orang kepala desa yang meninggal sehingga jabatan diisi oleh Pjs. Adapun rinciannya adalah Kades Sukaraja Kecamatan Ciawigebang.H Sudarta.

Ia meninggal  Rabu (7/12/2022) siang. Dari kabar almarhum meninggal karena sakit sebelumya. Lalu, Kades Sueb  yang menjabat Kades Dukuhdalem Kecamatan Ciawigebang meninggal dunia pada Kamis (17/11/20220 pukul 07.00 WIB.

Almarhum yang lahir pada tahun 1954 itu meninggal karena sakit. Dari kabar Kades Sueb sempat dirawat karena struk.  Kabar duka ini cepat menyebar di kalang perangkat desa dan grup medsos khsususnya whatsapp.

Adapun tiga orang sebelumnya adalah  Kades Sukadana Kecamatan Cibereum yang bernama H Juhari Gianaris. Almarhum meninggal pada Sabtu (26/3/2022)  pukul 07.00 WIB. 

Kabar ini tentu sangat mengejutkan warga dan yang mengenalnya karena korban tidak menderita sakit. Pada bulan Maret , Kades yang meningal yakni Kades Babakanmulya Cigugur Oban, dan Kades Cimara Cibeureum Kusra. Untuk di Cibeureum sudah dua kades meninggal selama satu bulan.. 

Selain kades meninggal, juga ada kades yang terjerat hukum, salah satunya menimpa Kades Ciketak Kecamatan Kadugede. Ia terbukti mengoplos gas subsidi.

Dari usaha yang digeluti selama dua tahun ia bisa meraup keuntungan sebesar Rp2 juta dalam satu hari.  Adapun rinciannya adalah dari tabung gas 12 Kg  sehari mampu menyuntikan gas sebanyak 10 tabung.

Sementara itu, gas yang ukuran 5,5 Kg sebanyak 50 tabung, dari cara licik itu US mendapatkan keuntungan Rp100 ribu untuk ukuran 12 Kg dan Rp50 ribu ukuran gas 5,5. Selama dua tahun negara dirugikan sebesar Rp1.324.800.00.

Untuk dua kades berikutnya memilih mundur karena didemo oleh warga. Yang pertama Kades Cibinuang Kecamatan Kuningan.  Ia mundur gegara nikah siri dan warga tidak menghendaki hal itu karena dianggap mencoreng citra warga setempat.

Kemudian, kasus yang kedua terjadi di Desa Karangbaru Kecamatan Ciwaru. Andi Supriatno SP mundur karena warga sudah tidak percaya lagi dengan kepemimpinannya.(dhn/rdk)

Posting Komentar untuk "Lebaran, Warga Pakapasan Girang Berduka "