Faktor Sakit Hati yang Membuat Pelaku Membunuh Pemilik Depot Air di Puri Asri

KUNINGAN (OKE)- Polres Kuningan pada Kamis (20/4/2023) melakukan jumpa pers terkait kasus pembunuhan yang terjadi di Jalan Nakula Perum Puri Asri Kelurahan Kuningan Kecamatan Kuningan.

Pada saat jumpa pers diketahui bahwa pelaku melakukan pembunuhan kepada Ai Trisna (63) karena faktor sakit hati. Sakit hati itu karena ada kata-kata yang dilontarkan langsung ke pelaku berinisial A (22).

"Pelaku sendiri pertama kali menyerang dengan menggunakan benda tumpul di bagian kepala. Tidak habis disitu pelaku langsung menyerang lagi dengan menggunakan pisau dan akhirnya korban meninggal," ujar Kapolres Kuningan AKBP Willy Ardian yang didampingi Kasat Reskrim IPTU Anggi Eko Prasetyi dan Kasi Humas Endar.

Mengenai perkataan yang membuat pelaku sakit hati kapolres tidak mau menyebutkan karena kurang etis. Begitu juga dengan berapa luka tusukan yang membuat nyawa pemilik depot air galon itu melayang.

"Saya tidak bisa menyebutkan karena sudah masuk ke ranah penyidikan. Yang pasti ini barang bukti yang berhasil kami kumpulkan," sebutnya lagi sambil menunjukan bukti 2 ponsel, pisau, baju korban dan barang bukti lainya.

Willy membenarkan pelaku masih ada ikatan kerabat dengan korban, pelaku juga tercatat masih mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Kuningan. Mengenai riwayat pelaku tidak ada catatan kriminal sebelumnya.

"Pisau yang digunakan pelaku adalah milik korban yang ada di rumah. A dijerat pasal pembunuhan berencana pasal 340 dengan tuntutan hukuman lebih dari 5 tahun. Untuk pasal pembunuhan murni di pasal 338," lanjutnya.

Pihaknya untuk memeriksa saksi sebanyak 5 orang termasuk supir korban, karena mobil carry yang kerap digunakan almarhum selalu dikemudikan oleh saksi. Mobil sendiri oleh pelaku di tinggal di wilayah Cirebon.

"Kami bisa mengungkap cepat kasus ini karena kerjasama dengan pihak Polda Jabar. Dalam hitungan 8 jam pelaku bisa kuta bekuk di wilayah Kuningan atau ditemukan Senin pukul 11.00 WIB dan ditangkap pukul 19.00," ujar Willy yang baru menjabat Kapolres Kuningan menggantikan Dhany Aryanda

Pelaku sendiri sering berkunjung ke rumah korban karena memang kerabat, Tapi pada saat kejadian karena ada perkataan yang menyakitkan sehingga langsung menyerang korban.

"Untuk waktu pembunuhan adalah sepakan sebelum ditemukan mayat korban, sehingga ketika ditemukan sudah tercium bau," jelasnya.

Pada kesempatan itu diterangkan, bahwa hasil otopsi korban adalah dibunuh mengunakan beberapa benda. Setelah beres diotopsi jenazah diserahkan kepada pihak keluarga dan langsung dimakamkan. (dhn/rdk).