Loading...

Lebaran Terakhir Sebagai Bupati, Acep : Mohon Maaf Jika Selama Memimpin Tidak Terpenuhinya Harapan Masyarakat


KUNINGAN (OKE)- Jabatan Bupati Kuningan H Acep Purnama dan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda akan  berakhir tahun 2023. Pasangan ini mulai bertugas pada tahun 2018 sehingga tahun 2023 tahun terakhir mereka menjabat.

Otomatis perayaan lebaran Idul Fitri tahun ini merupakan yang terakhir  menjabat sebagai orang nomor satu dan dua di kota kuda. Momen lebaran pun dimanfaatkan oleh Bupati Acep untuk pamit kepada masyarakat. 

Bupati sendiri bersama Wabup Edo dan pejabat lainnya melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Agung Syiarul Islam Kuningan, Pada Sabtu (22/4/2023) pagi.

"Bahwa cita-cita ingin mewujudkan Kuningan yang makmur, agamis dan pinunjul diberbagai bidang dengan visi dan misi kami untuk memimpin Kuningan selama ini, lahir, tumbuh dan berkembang dari kesadaran bahwa pembangunan  bahwa pembangunan yang dilaksanakan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Kuningan," ujar bupati pada sambutan Idul Fitri. 

Diterangkan, dalam mewujudkan visi misi tersebut tidak semudah yang dibayangkan, karena dalam penyelenggaraannya terdapat tantangan dan hambatan yang dihadapi. Namun, berkat kerjasama dan dukungan semua pihak , serta seluruh lapisan masyarakat, pihaknya sudah melaksanakan amanat tersebut sesuai kemampuan. 

"Pada kesempatan yang bagus ini saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, jika selama kami memimpin tidak terpenuhinya harapan masyarakat," ujarnya suami dari Hj Ika itu.

Lebih lanjut dikatakan, meski ada hambatan berkat dukungan semua pihak, baik forkopimda jajaran eksekutif ,legislatif, ulama dan umaro, seluruh mitra kerja dan masyarakat serta sinergitas  semua pihak, secara  perlahan permasalahan tersebut tertatasi.

Sekadar informasi, satu tahun kepemimpinan bupati dan wabup merupakan masa berat, karena Kuningan APBD Kuningan depisit. Hal ini terbukti dengan gagal bayar kepada pihak ketiga sebesar Rp96 miliar.

Bahkan dari kabar yang sumbernya dipercaya, "Hutang"Pemda bukan Rp96 miliar tapi Rp330 miliar. Kegagalan ini bukti bahwa Pemda Tidak bisa mengelola anggaran dengan baik.

Menurut Pakar Kebijakan Publik Nasional yang juga pituin Kuningan Achmad Nur Hidayat menyebutkan, belanja daerah tidak efektif, lebih banyak belanja keperluaan birokrasi dari pada untuk rakyat

"Belanja daerah Kabupaten  Kuningan tidak efektif mensejahterakan publik. Hal ini terlihat dari rendahnya belanja pembangunan (modal) yaitu 10,45% lebih rendah dibandingkan rerata seJabar 12,07%," jelasnya.

Diterangkan, komponen Belanja Operasi Kuningan termasuk sangat besar Menyusun 72,10% yang terbagi atas Belanja Pegawai (40%) dan Belanja Barang dan Jasa (31,10%). Belanja Operasi  Kuningan sebesar 72,10% dan ini  lebih boros dari pada rerata se-Jabar 70,69%.

Belanja untuk keperluan birokrasi  pada akhirnya menyebabkan defisit anggaran. Patut diingat . Kuningan adalah Kabupaten terburuk kinerja se-Jabar karena menyumbang defisit yang besar. 

"Pemerintah daerah enggan menyampaikan rencana program menekan angka persentase penduduk miskin di Kabupaten Kuningan," tandasnya.

Posting Komentar untuk "Lebaran Terakhir Sebagai Bupati, Acep : Mohon Maaf Jika Selama Memimpin Tidak Terpenuhinya Harapan Masyarakat"