Mahasiswa yang Bunuh Mantan Ibu RT Sempat Bersembunyi di Hotel dan Membalas Chat WA

KUNINGAN (OKE)- Kapolres Kuningan AKBP Willy Ardian yang didampingi Kasat Reskrim IPTU Anggi Eko Prasetyi serta Kasi Humas Endar pada saat jumpa pers menyebutkan, bahwa pelaku pembunuh Ai Trisna (63) sempat bersembunyi di salah satu hotel di Kuningan.

Pelaku berinisial A (22) yang merupakan mahasiswa itu juga sempat membalas pesan chat WA yang masuk ponsel korban. Seperti diketahui pasca membunuh pelaku membawa kabur ponsel.

"Kan korban berjualan sembako (depot air galon) sehingga sering yang menerima pesan dari konsumen. Untuk mengecoh seolah tidak ada kejadiaan pelaku selalu membalas pesan yang masuk," ujar kapolres kepada wartawan Kamis (20/4/2023).

Pelaku sendiri sempat membawa kabur mobil carry ke Cirebon dan akhirnya setelah tim melakukan penyelidikan dan dibantu oleh dari Polda Jabar akhirnya bisa ditangkap di wilayah Kuningan di sebuah tempat yang bukan di rumah pelaku.

"Karena ada motor later D , kami cari siapa pemiliknya dan ternyata motor sudah dijual oleh warga Bandung kepada pelaku. Pelaku juga sempat menyimpan ponsel di jok motor untuk mengecoh petugas, namun semua cara dilakukan pelaku tidak berhasil karena pukul 19.00 ditangkap," tandasnya.

Sementara itu, banyak beredar di kalangan wartawan bahwa aksi nekad pelaku membunuh karena sakit hati dengan perkataan korban ,setelah pelaku mengutarakan ingin meminjam uang. Dugaan yang beredar pelaku terjerat pinjol.

"Sekali lagi kami tidak bisa menyebutkan apa isi perkataan dari korban ke pelaku karena kurang etis. Begitu juga berapa tusukan yang dilakukan oleh pelaku karena sudah masuk ranah penyelidikan," tandasnya.

Sekadar informasi korban bernama Ai Trisna (63) merupakan warga Jalan Nakula Perum Puri Asri Kelurahan Kuningan Kecamatan Kuningan. Ia tinggal sebatang kara pasca sang suami bernama Dadi meninggal dunia.

Sang suami pernah menjabat Ketua RT sehingga korban dikenal dengan sebutan Ibu RT. Korban juga mempunyai usaha depot air galon. Hubungan korban dengan pelaku adalah saudara, dimana kakek korban dengan kakek pelaku adalah adik kakak. (dhn/rdk)