Loading...

Target Kuningan Pinunjul Tercapai, Buktinya Jadi Kabupaten Ke-2 Termiskin

KUNINGAN (OKE)- Pakar Kebijakan Publik Nasional Asal  Kuningan Achmad Nur Hidayat seolah menyindir halus,dimana ia mengatakan salah satu  \visi Kabupaten Kuningan yakni menjadi kabupaten pinunjul di Jawa Barat sudah tercapai. 

Hal ini bisa dibuktikan dengan  Kuningan sebagai kabupaten ke-2 termiskin di Jabar. Data itu  ia diperoleh dari BPS Kuningan.

Diterangkan, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kuningan pada tahun 2022 mencapai 140,25 ribu jiwa. Dengan persentasenya tinggi mengingat jumlah penduduk Kabupaten Kuningan hanya sekitar 1,2 juta jiwa.

"'Kuningan merupakan kabupaten ke-2 termiskin se-Jawa Barat. Dari total 27 Kabupaten, kemeskinan di kuningan tercatat 12,76 persen (2022) tidak berbeda dengan Kab. Indramayu 12,77 persen,"ujar pria yang dikenal dengan singkatan ANH pada saat media gathering di Perum Balcony, Selasa (4/4/2023). 

Jebolan UI tahun 2004 itu menjelaskan, meskipun kemiskinan sedikit turun sebesar 0,34 persen dari tahun 2021 yang menyentuh angka 13,10 persen. Namun angka tersebut masih jauh di atas angka provinsi Jawa Barat yang hanya sebesar 8,06 persen.

Lebih lanjut, gelar Kabupaten termiskin ekstrem adalah gelar yang harus diubah karena potensi ekonomi Kuningan sebenarnya adalah sangat besar. Kuningan langitnya begitu tinggi namun terbang penduduknya begitu rendah.  Ada ruang besar untuk terbang lebih tinggi lagi bila dikelola dengan benar.

Selain kemiskinan, masalah ekonomi lainnya di Kabupaten tingkat pengangguran terbuka (TPT). Jumlah TPT kuningan sebesar 9.81 persen, termasuk 6 kab/kota terbesar pengangguran dari 27 Kab/kota se Jabar. 

Data pada Agustus 2022 terdapat 6 Kota/Kab pengangguran terbesar adalah Kota Bogor, Kota Cimahi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Kuningan. 

"Lima kabupaten TPT tinggi disebabkan belum kembali normalnya kinerja industri manufaktur, namun TPT kuningan lebih disebabkan ketiadaan inovasi sektor pertanian dan perkebunan.," jelasnya.

 ANH menyebutkan, upah minimum yang rendah di Kabupaten Kuningan tidak dikembangkan untuk menarik investasi. Upah minimum Kab Kuningan termasuk yang empat terendah dari 27 Kab/kota di Jawa Barat. 

"Dengan upah minimum Rp2,101,734 per bulan sebenarnya cukup menarik untuk investasi namun belum ada upaya serius mengembangkan investasi di Kuningan," ucapnya . 

Sektor investasi di Kuningan punya potensi besar namun selama ini belum dikembangkan. Terlihat kurangnya wawasan investasi dari para penyelenggara pemerintahan daerah.

Sebagai Pakar Kebijakan Publik Nasional  ANH, mengaku, Kuningan arah baru perlu orientasi baru untuk menjadi Kuningan  Makmur, Agamis dan Pinunjul . Bagaimana Caranya? 

Menurutnya ada 7 saran arah baru Kuningan diantaranya adalah program peningkatan daya beli masyarakat Kuningan, program penyedian lapangan kerjaa, program penguatan investasi daerah.

Kemudian,  program infrastruktur dasar, program renegoisasi DAU dan DAK kepada pemerintah propinsi dan pusat, program reinventing pariwisata Kuningan, program penguatan ekonomi kreatif.


Posting Komentar untuk " Target Kuningan Pinunjul Tercapai, Buktinya Jadi Kabupaten Ke-2 Termiskin "