Loading...

Ini Sejarah Awal Mula Lebaran Harus Beli Baju Baru

  

KUNINGAN (OKE)-  Para orang tua menjelang lebaran banyak yang dibuat pusing tujuh keliling, terlebih bagi mereka yang punya anak kecil banyak. Sebab, anak merengek meminta baju baru dan kebutuhan lebaran lainnya.

Baju baru, makanan enak dan barang serba baru kini sudah menjadi tradisi ketika lebaran tiba. Semua orang berlomba-lomba agar di hari yang fitri biasa bahagia dan serba baru. Tahukah sahabat kuniganoke.com, kapan tradisi ini muncul?

Menurut Penggiat Sejarah Nding Masku, tradisi lebaran harus serba baru dimulai ketika ekonomi Indonesia meningkat. Ekonomi meningkat itu sekitar tahun 70-an atau pada masa orde baru. 

Sebelum ekonomi lancar, masyarakat tidak memikirkan harus membeli baju untuk lebaran. Hal itu karena ada dua masalah yakni Indonesia menghadapi perang gerilya dan juga zaman Romusa, sehingga tidak memikirkan baju baru. 

"Ketika ekonomi  lancar, negara aman, produk tekstil dan baju pun ikut meningkat , baru masyarakat ada niatan membeli baju. Hal ini pun diperkuat dengan ceramah tahun 80-an, yang menerangkan, kalau ibadah harus menggunakan pakaian  bersih dan juga wewangian,"ujar pria yang juga PNS itu.

Sejak itu lah kata Nding, masyarakat menjadikan tradisi lebaran harus pakaian baru, meski dengan ekonomi saat ini sudah meningkat membeli baju bisa kapan saja.

"Sekarang mah malah bukan hanya baju tapi yang lainnya, seperti rumah harus dicat, mobil baru, ponsel baru," tandasnya.

Tradisi ini masih kata pria yang biasa berambut gondrong itu, semakin menjadi-jadi karena ada THR-an baik PNS maupun pegawai swasta. Selama ada uangnya bagi Nding tidak menjadi masalah, justru dengan tradisi ini tidak sedikit yang berbuat kriminal.(dhn/rdk)   

Posting Komentar untuk "Ini Sejarah Awal Mula Lebaran Harus Beli Baju Baru"