Loading...

Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu Masih Rendah, KPU Gelar FGD

 

KUNINGAN (OKE)-  Masih rendahnya partisipasi dalam setiap Pemilu memmbuat KPU Kuningan pada Sabtu (15/4/2023) menggelar Focus Grup Discussion Divsos PPK Se-Kabupaten Kuningan.

Acara ini  melibatkan peserta Kadivsosdiklih PPK Se Kabupaten Kuningan. Adapun pemateri menghadirkan Ketua RTIK Kuningan  Asep Mahfudin, M.Kom,  Peneliti Jamparing Research,Topik, M.Pd, dan Kadiv Sosdiklih, Sdm Dan Parmas Kpu Kuningan Dudung Abdu Salam.

Menurut Dudung, digelarnya FGD ini adalah meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat Kuningan dalam pemilu 2024. Partisipasi masyarakat adalah bertujuan  menyebarluaskan informasi pemilu atau pemilihan.

Kemudian,meningkatkan pengetahuan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam pemilu dan pemilihan dan meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilu dan pemilihan.

“Latar belakang kami adalah  dalam beberapa kali event pemilu maupun pemilihan, tingkat partisipasi masyarakat di Kabupaten Kuningan masih memiliki problematika dengan belum mampu mendapatkan angka partisiapasi yang di tetapkan KPU,” ujar Dudung.

Diterangkan,  pada 2019 KPU RI menetapkan standar minimal partisipasi sebesar 77,5 % dan kabupaten Kuningan baru menyentuh angka 74,11 % masih kurang 3 digit dari standar minimal. 

Dalam pelaksanaan pemilu 2024 tentu capaian pada 2019 ini menjadi cambuk bagi KPU dan semua pihak untuk bisa meningkatkan angka partisipasi yang maksimal, karena angka partisipasi yang baik menjadi salah satu indicator proses demokrasi berjalan baik, sebagaimana diketahui angka partisipasi tahun 2024 ditingkatkan diangka 80%.  

Lebih lanjut, tantangan partisipasi masyarakat dalam pemilu 2024 cukup berat antara lain banyak tahapan yang beririsan, hari H pencoblosan mendekati bulan Ramadhan dimana untuk sebagian masyarakat di kabupaten kuningan yang kegiatannya di luar kota (urban) tentu sangat dimungkinkan untuk tidak pulang.

“ Jika kesadaran politiknya atau sudah tidak akan menyalurkan hak pilihnya, atau apatisnya sebagian masyarakat terhadap pesta demokrasi,” sebutnya.


Sementara itu, TTopik  dari  Jamparing Reserch mengatakan, tingkat pengetahuan warga kuningan akan pelaksanaan pemilu 2024 di kisaran 74 % sesuai dengan hasil survey yang telah di lakukan bulan februari lalu, oleh karena itu KPU wajib menggebyarkan sosialisasi kesemua segmen. 

Ditempat yang sama, Asep Mahfudin dari  Relawan TIK menyebutkan,  penggunaan media social saat ini begitu dominan, hampir semua usia sudah mengenal dan menggunakan perangangkat teknologi informasi, oleh karena itu KPU harus memaksimalkan proses sosialisasi di media social  seperti WA, IG, FB, Youtube dll, karena tahun 2024 pemilih generasi Z sangat dominan hampir diangka 35 % dari total pemilih.

“KPU juga harus mengedukasi penyebaran berita bohong atau hoax yang banyak terjadi di even politik,” tandasnya. (dhn/rdk)


Posting Komentar untuk "Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilu Masih Rendah, KPU Gelar FGD"